Surah An-Nisa' Ayat 148 - QuranWeb

terms: Ayat 148 dari surat An-Nisa' merupakan wahyu Allah SWT kepada umat manusia yang diturunkan melalui nabi Muhammad SAW. Dalam ayat ini, Allah ...

Surah An-Nisa' Ayat 148

Ayat 148 dari surat An-Nisa' merupakan wahyu Allah SWT kepada umat manusia yang diturunkan melalui nabi Muhammad SAW. Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan kepada umat manusia bahwa Dia tidak menyukai perkataan buruk. Akan tetapi, Allah SWT tidak melarang umat manusia untuk berbicara dengan terus terang tapi hanya bagi orang yang dizalimi lah larangan ini tidak berlaku. Selanjutnya Allah juga menegaskan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa yang terjadi dalam hidup umat manusia.


Perkataan buruk merupakan ucapan yang bernada negatif, berbau lucu, merendahkan orang lain dan tidak baik. Perkataan buruk juga dapat menyinggung hal-hal yang tidak semestinya, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit atau rasa takut di hati seseorang. Sebab itu, Allah SWT melarang manusia untuk berucap kasar.


Meskipun ucapan kasar dan lucu dapat menyebabkan rasa geli, di saat seseorang berhadapan dengan orang yang dizalimi pun Allah SWT melakukan perubahan. Allah SWT menyebutkan bahwa di antara orang yang dizalimi ini orang-orang tidak boleh berbicara secara terus terang. Allah SWT menegaskan ini untuk diketahui oleh umat manusia bahwa seseorang yang tertindas dan yang tidak mampu untuk bersuara pun harus diperlakukan dengan adil.


Selanjutnya Allah SWT juga menegaskan bahwa Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Allah SWT Maha Mendengar karena Dia dapat mendengar semua ucapan manusia, baik yang baik ataupun yang buruk. Lalu Allah SWT Maha Mengetahui, Dia mengetahui tentang perkataan dan perbuatan manusia. dengan demikian, Allah SWT dapat menilai apa yang seharusnya dan yang tidak seharusnya dilakukan oleh manusia. Dengan mengetahui Allah SWT tentang secara rinci ucapan dan perbuatan manusia, Allah dapat melakukan penilaian terhadap kebijakan dan keputusan yang dibuat.


Kesimpulannya, ayat 148 dari surat An-Nisa' memberikan peringatan yang jelas kepada umat manusia bahwa Allah SWT tidak menyukai perkataan buruk meskipun diucapkan secara terus terang. Allah SWT juga melarang umat manusia untuk berbicara dengan terus terang kepada orang yang dizalimi. Akhirnya Allah SWT menegaskan bahwa Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui perilaku dan ucapan manusia.