Surah An-Nisa' Ayat 120 - QuranWeb

terms: Ayat ini berada dalam surah An-Nisa' yang ke-120 yang diambil dari Al-Quran. Ayat ini bercerita tentang aktivitas setan. Setan dijelaskan se...

Surah An-Nisa' Ayat 120

Ayat ini berada dalam surah An-Nisa' yang ke-120 yang diambil dari Al-Quran. Ayat ini bercerita tentang aktivitas setan. Setan dijelaskan sebagai musuh bagi manusia. Setan memberikan janji dan mengisi angan-angan kosong dengan promosi palsu untuk menyesatkan manusia. Hal ini ditekankan dalam ayat ini, karena setan hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. Makna ayat ini dapat diambil dari fakta bahwa setan telah diutus untuk menjaga jalan eman yang disebutkan dalam Al-Quran (Surah Al-A'raaf 7: 16-17).


Setan telah ditentukan sebagai pemimpin angkatan jahat yang akan menyesatkan manusia untuk menghalangi mereka dari mendapatkan petunjuk dan hidayah Allah. Setan telah diangkat sebagai teman yang dipercaya manusia. Melalui obsesi janji palsu, setan telah membangkitkan angan-angan. Setan menggunakan janji-janji palsu yang tidak berdasar untuk mencapai tujuannya, yaitu melemahkan manusia. Setan memberikan palsu janji-janji untuk memenuhi hasrat dan angan-angan manusia, namun hal ini hanya merupakan tipuan belaka. Setan menutup mulut manusia dari kebenaran, menyisap rahmat dan menjadikan manusia yang lebih pasif terhadap perintah Allah.


Dalam ayat 120 An-Nisa' ini juga disebutkan bahwa setan telah menyesatkan manusia dan membuatnya lupa akan tujuan sejatinya, yaitu menyerah pada tuhan mereka. Setan telah berhasil menjerumuskan manusia dalam kesesatan dengan mengajak mereka berjanji atau berombongan. Akhirnya, setan hanya dapat menghasilkan angan-angan yang palsu, sebuah tipuan yang tidak dapat dipercaya dan diikuti.


Dengan demikian, kita bisa menyimpulkan bahwa meskipun setan tampaknya terlihat sebagai teman yang dipercaya, ia telah membangun angan-angan kosong tentang janji-janji palsu. Setan menyesatkan manusia dan menimbulkan rasa tertipu kepada mereka. Ayat ini memperingatkan kita agar selalu waspada terhadap tipu daya setan. Berhati-hatilah dalam menilai janji-janji yang diberikan terutama dari sumber yang tidak terpercaya. Jangan jatuh ke dalam alur tipuan setan, tetap teguh pada Al-Quran dan jalur yang benar sehingga kita tetap aman dari godaan setan.