Surat Ali 'Imran ayat 74 adalah sebuah ayat suci dari Al-Quran yang menekankan bahwasannya Allah adalah Maha Pemberi dengan berkat yang sedemikian luas. Kejadian ini memberikan penekanan pada kebaikan dan kemurahan Allah. Dia telah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.
Ayat tersebut berbicara tentang berkat Allah. Sebagaimana yang diberitahukan ayat ini, Allah telah mewujudkan dan memberi rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Oleh karena itu, tidak ada yang dapat melarangnya atau mencoba untuk menentukan bagaimana dan kepada siapa Dia memberikan berkat-Nya. Ini menegaskan hak asasi Allah untuk memutuskan siapa dan bagaimana ia ingin memberikan berkat-Nya.
Kebaikan Allah adalah beragam. Salah satu bentuk Allah yang paling luar biasa adalah karunia-Nya yang luas. Kesempatan untuk menikmati berkat-Nya yang tak terhingga inilah yang membuat banyak orang prihatin. Karena terkadang, orang yang tidak layak untuk menerima berkat semacam ini juga mendapatkan hadiah atas permintaan Allah. Ini adalah salah satu contoh mengapa karunia Allah luar biasa dan dia memilih siapa yang akan menerimanya.
Kemudian, ayat ini juga menekankan betapa besar karunia Allah. Al-Quran berulang kali menyebutkan bahwa Dia memiliki rahmat dan kasih sayang luar biasa. Pemahaman ini berimplikasi bahwa Allah berada di luar batas dan melebihi baik kebaikan maupun penderitaan manusia. Allah tidak hanya berdasarkan pada persyaratan manusia ketika memberikan rahmat, namun ia juga tahu siapa yang pantas menerima berkat-Nya.
Untuk menggambarkan karunia Allah yang kuat, ayat ini menggunakan metafora berdasarkan perbandingan air dengan karunia Allah. Begitu besar karunia Allah yang tertulis di ayat ini karena seperti air yang diteteskan ke tanah, berkat-Nya juga sangat luas. Seperti air, tanpa memerhatikan siapa yang berhak mendapatkannya, Allah juga memberikan karunia-Nya kepada siapa saja yang Dia inginkan.
Pada intinya, ayat 74 surat Ali 'Imran berbicara tentang berkat Allah. Ayat ini menekankan bahwa Allah adalah Maha Pemberi dengan berkat yang sedemikian luas. Dia telah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Karena tidak seperti banyak orang yang terikat oleh manusia, pemutusan Allah tidak dibatasi oleh kriteria seperti ketekunan atau kejujuran. Ini menggabungkan dengan contoh air yang mengilustrasikan bahwa Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dengan kata lain, berkat-Nya tidak terbatas dan Dia tahu siapa yang pantas mendapatkan berkat-Nya.
