Surah Ali 'Imran Ayat 187 - QuranWeb

terms: Surah Ali 'Imran Ayat 187 membicarakan tentang Allah yang mengambil janji dari orang-orang Yahudi yang telah diberikan Kitab Suci. Janji All...

Surah Ali 'Imran Ayat 187

Surah Ali 'Imran Ayat 187 membicarakan tentang Allah yang mengambil janji dari orang-orang Yahudi yang telah diberikan Kitab Suci. Janji Allah adalah membagikan wahyu atau isi Kitab Suci kepada manusia. Namun mereka memutuskan untuk menjualnya atas harga murah kepada orang lain. Hal ini menyebabkan mereka melanggar janji yang diberikan kepada Allah untuk menerangkan isi Kitab Suci pada manusia.


Janji Allah yang dipertaruhkan adalah untuk mengajarkan wahyu dan memberitahukan manusia tentang hukum-hukum Taurat. Dengan melakukannya, Allah berharap agar manusia dapat hidup dalam kesopanan dan kesejahteraan, dan tidak dihantui oleh penyakit, kebobrokan moral, keputusasaan, dan perselisihan. Namun, mereka meyakini bahwa wahyu yang telah diajarkan oleh Allah itu akan membatasi hak-hak mereka. Akibatnya, orang-orang Yahudi menjual janji Allah atas harga yang murah untuk mendapatkan keuntungan atas penerangan wahyu untuk mendapatkan harga jual yang tinggi.


Bahkan, Al-Quran juga menyebut bahwa keputusan para penduduk Bani Israel ini merupakan jual-beli yang paling buruk yang pernah terjadi. Menjual janji Allah asalnya tidak lain untuk mendapatkan uang dari penerangan wahyu. Karena hal ini diyakini akan membawa mereka kepada keuntungan finansial dan kenyamanan pribadi, mereka melakukannya tanpa memiliki kepedulian terhadap janji Allah yang telah diberikan tadi. Akibatnya, mereka melakukan tindakan ini yang semuanya merupakan pelanggaran janji yang telah Allah berikan.


Walaupun mereka telah mendapatkan keuntungan finansial dan kenyamanan pribadi dari jual-beli Kitab Suci, itu tidak menghalangi konsekuensi mereka yang tidak menggembirakan. Perselisihan dan kebobrokan moral mulai menyebar di antara mereka. Ketidaksetaraan sosial telah tumbuh. Kebutaan spiritual dan keterpurukan lahir di antara mereka. Bukti-bukti menyebutkan bahwa banyak orang Yahudi terpinggirkan dan kacau-balau di masa itu. Dan ini ternyata adalah konsekuensi dari jual-beli jahat yang telah mereka lakukan.


Jadi, Surah Ali 'Imran Ayat 187 mengancam orang-orang Yahudi yang menjual janji Allah atas harga murah dengan konsekuensi yang tidak mengenakkan. Hal ini menggarisbawahi bahwa Allah tidak akan bergeming dari menerapkan pertanggungjawaban kepada penganiaya yang melanggar janji-Nya, meskipun itu adalah pelanggan-Nya. Meskipun sejauh ini penganiaya itu ternyata mampu mendapatkan keuntungan finansial dan kenyamanan pribadi, Allah ingin menunjukkan bahwa pelanggarannya tidak akan terlepas dari tanggung jawab dan dari konsekuensi yang tidak mengenakkan.


Karena itu, ini merupakan sebuah pelajaran bagi para pemeluk agama Islam bahwa konsekuensi dari pelanggaran janji Allah akan selalu ada, meskipun itu adalah janji yang dibuat untuk mendapatkan uang atau kenyamanan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpegang teguh pada janji-janji tersebut, jangan sampai melanggarnya atas alasan apapun.