Surah Al Baqarah Ayat 75 - QuranWeb

terms: Surah Al Baqarah ayat 75 adalah ayat yang diturunkan oleh Allah Swt untuk memberi tahu kita bahwa meskipun kita sebagai orang muslim berhara...

Surah Al Baqarah Ayat 75

Surah Al Baqarah ayat 75 adalah ayat yang diturunkan oleh Allah Swt untuk memberi tahu kita bahwa meskipun kita sebagai orang muslim berharap bahwa semua orang akan percaya kepada kita dan beriman kepada Allah, kenyataannyalah adanya sebuah kelompok yang tak lain adalah orang-orang musyrik dan orang-orang munafik. Mereka adalah orang-orang yang tetap menolak untuk percaya kepada Allah, meskipun mereka telah mendengar firman Allah Swt dan telah memahami makna dari ayat-ayat yang diturunkan.


Para ahli tafsir menyebutkan bahwa ayat ini menyebutkan tentang keadaan sebuah komunitas, yaitu komunitas orang-orang yang menolak untuk menerima hukum dan ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendengar firman Allah Swt, kemudian mengubah arti dari ayat-ayat tersebut atau mengaburkan arti yang sebenarnya. Mereka tahu bahwa Allah menyebutkan dalam al-Quran bahwa hanya melalui Ibadah dan perbuatan yang baik dan taat kepada Allah sajalah yang dapat membawa mereka kembali kepada Allah.


Namun, mereka tetap konsisten dalam menolak ajaran Allah. Mereka telah sengaja mengubah bentuk ajaran Allah Swt yang hakiki dengan tujuan melarang orang-orang yang masuk ke dalam agama Islam untuk menjalankan semua perintah yang disyariatkan Allah. Hal ini jelas menunjukkan bahwa mereka telah menyimpang dari jalan Allah, di mana Allah Swt telah memberikan peringatan yang jelas agar tidak ada alasan bagi orang-orang tersebut untuk tidak beriman kepadaNya.


Ayat ini juga menegaskan bahwa orang-orang munafik tersebut sebenarnya telah mengetahui kebenaran yang diturunkan oleh Allah Swt, namun mereka tetap memilih untuk mengikuti hawa nafsu mereka. Mereka merasa tidak perlu untuk menaati perintah ketuhanan dan beribadah hanya kepada Allah Swt, bahkan mereka lebih memilih untuk mentaati hawa nafsu mereka sendiri. Oleh karena itu, Allah Swt menegaskan bahwa tidak ada harapan atas keimanan yang baik yang dapat diharapkan dari orang-orang yang menerapkan pola pikir ini.


Kesimpulannya, ayat ini mengingatkan kita semua bahwa segala bentuk penolakan kepada Allah Swt memang tidak dapat diganti dengan segala bentuk kebohongan. Terlepas dari seberapa keras kita berharap agar seseorang dapat mengerti dan memahami ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Allah, yang penting kita harus yakin bahwa hanya keimanan yang ikhlas kepada Allah Swt yang dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun sebuah komunitas yang berdasarkan nilai-nilai ketuhanan.