Surah Al Baqarah Ayat 74 - QuranWeb

terms: Surah Al Baqarah ayat ke 74 adalah bagian dari oribginal Kitab Suci Al-Qur'an. Ayat tersebut memerintahkan kita untuk mengikuti hukum-hukum ...

Surah Al Baqarah Ayat 74

Surah Al Baqarah ayat ke 74 adalah bagian dari oribginal Kitab Suci Al-Qur'an. Ayat tersebut memerintahkan kita untuk mengikuti hukum-hukum Allah dan mengingatkan kita tentang konsekuensi jika melanggar hukum tersebut.


Kalimat yang dituturkan di dalam ayat ini mencakupi maksud yang dimulai dari suasana hati yang keras sampai bagaimana orang yang melarikan diri dari hukum-hukum Allah.


Dalam konteks ayat, Allah menyatakan bahwa jika seseorang mengabaikan hukum-hukum Allah, maka hati dia akan menjadi keras. Ini bisa ditafsirkan bahwa hati akan menjadi tanpa empati, tanpa kasih sayang, serta tanpa syaraf untuk melaksanakan beberapa perbuatan baik.


Selanjutnya, hati seseorang menjadi lebih keras daripada batu. Ini menunjukkan rasa takut dan rasa takutnya akan semakin intens. Ini berlaku bagi mereka yang menyangkal hukum-hukum Allah.


Sebagaimana kitab suci menyatakan, meskipun batu itu keras, pasti ada sungai-sungai yang tumpah darinya. Ini berarti bahwa meskipun dalam situasi tertentu hati manusia menjadi keras, masih ada keberanian untuk memenuhi hukum-hukum Allah.


Ayat ini juga merujuk pada batu-batu yang terbelah, sehingga air mengalir darinya. Simbol ini menggambarkan kesungguhan yang orang punya untuk memenuhi hukum-hukum Allah. Ini juga menandakan bahwa ketika orang memiliki kesungguhan untuk berbuat kebajikan, maka tidaklah ada yang mustahil untuk dilakukan.


Ayat tersebut juga menyebutkan batu-batu yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Maksud dari ayat ini adalah bahwa ada sesuatu yang harus dihindari dari hukum-hukum Allah, sebab ada sisi-sisi tertentu yang dapat melanggar hukum-hukum itu.


Kesimpulannya, al-Qur'an memberikan sinyal yang kuat tentang pentingnya hukum-hukum Allah. Ayat-ayat yang menyertai ayat ke 74 surah Al-Baqarah mengingatkan kita tentang dampak yang berdampak jika kita mengabaikan hukum-hukum Allah. Hal ini disampaikan dengan perumpamaan sangat kuat yang menyerupai batu yang keras dan juga sungai yang meluncur jatuh. Dengan demikian, Al-Qur'an menggambarkan tekanan psikis yang kita alami saat berhadapan dengan hukum-hukum Allah. Dengan demikian, kita semakin sadar dari kewajiban yang seharusnya dijalankan.