Surah Al Baqarah Ayat 67 - QuranWeb

terms: Ayat ini menceritakan tentang kejadian yang menimpa Nabi Musa AS dan kaumnya. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Musa untuk menyembelih seek...

Surah Al Baqarah Ayat 67

Ayat ini menceritakan tentang kejadian yang menimpa Nabi Musa AS dan kaumnya. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Musa untuk menyembelih seekor sapi betina. Mereka bertanya kepadanya, "Apakah Anda akan menjadikannya ejekan bagi kami?". Musa menjawab, "Aku berlindung kepada Allah agar aku tidak termasuk orang-orang yang bodoh."


Menemukan hikmah dari ayat ini dapat membantu kita memahami Allah SWT, kehendak-Nya, dan hikmah-Nya. Kaum Nabi Musa bertanya pada Nabi Musa tentang penyembelihan sapi betting, karena mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang aneh, karena penyembelihan sapi betina dianggap sebagai sesuatu yang keji dan rendah sebagai hukum. Namun, Nabi Musa bersikap tenang dengan jawabannya. Dia tidak mempertahankan hukuman ini atau berargumen dengan mereka dengan penuh keyakinan dalam hukum Allah. Dia tidak ingin dipahami sebagai penghinaan oleh kaumnya dan oleh karenanya, Dia berlindung kepada Allah agar Dia tidak termasuk orang-orang yang bodoh.


Kita dapat belajar banyak hal dari ayat ini. Pertama, kita harus menjadi seperti Nabi Musa dan berlindung kepada Allah, meskipun kita berkata atau bertindak sesuai dengan kemauan-Nya. Dalam hal ini, kita tidak boleh sombong, fiksi, atau takut untuk mempertahankan dominasi Allah.


Kedua, kita harus siap untuk mempertahankan hukum Allah dan keyakinan kita atas hukum-Nya. Kita harus memahami bahwa perilaku kita ditentukan oleh keyakinan dan bukan oleh hawa nafsu. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mempertahankan kebenaran, meskipun itu menyebabkan konflik dalam masyarakat atau keluarga.


Ketiga, kita harus memiliki kasih sayang terhadap orang lain dan berusaha untuk mengerti pemahaman mereka. Meskipun kita berbeda pendapat, kita harus berusaha untuk berbicara dengan respon yang ramah dan bijaksana dan menunjukkan pemahaman yang tulus terhadap pandangan mereka. Kita harus berusaha untuk menemukan titik pertemuan dan mencari cara untuk menghadirkan kebenaran dengan cara yang positif dan konstruktif.


Keempat, kita harus mencintai kebenaran dan melihatnya sebagai sesuatu yang agung. Oleh karena itu, kita harus siap untuk mengikuti hukum Allah dan membela mereka dalam masyarakat. Apabila kita berlindung kepada Allah dari kebodohan, maka kita harus membayangkan Allah sebagai cahaya yang menerangi jalan kebenaran dan menjauhkan kita dari jalan yang salah.


Ayat Al-Qur'an ini mengajarkan banyak pelajaran yang berguna untuk kita semua. Hal ini menunjukkan akan pentingnya mengikuti aturan Allah, mempertahankannya dengan sikap tenang dan kasih sayang, dan mengembangkan masuk akal untuk mempromosikan kebenaran di tengah keluarga dan masyarakat. Dengan begitu, kita dapat membantu dan memupuk keutuhan dan kebahagiaan, dan bertumbuh ke arah kesempurnaan.