Surah Al-Baqarah ayat 145 merupakan sebuah ayat yang sesuai dengan Masalah Perbedaan Aqidah yang ada dalam komunitas umat Islam. Ayat ini menggambarkan rangkaian kendala bagi Nabi Muhammad, Rasulullah SAW, ketika berusaha untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani. Pada umumnya, ayat ini juga bisa berlaku untuk orang-orang Islam yang mencoba untuk mempengaruhi orang-orang yang beragama lain yang tidak, atau tidak dapat, melalui perdebatan serius.
Dengan jelas, ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad, SAW, dan umatnya tidak dapat menyebabkan mereka yang beragama lain untuk berpaling ke arah kiblat Islam atau mengikuti ajaran Islam. Oleh karena itu, setiap orang harus mencari aqidah yang berbeda-beda untuk mengetahui mana yang benar dan yang salah.
Ayat ini juga menekankan bahwa setiap orang harus memilih apa yang dianggap benar, bukan mengikuti orang lain hanya karena mereka berada di dalam satu komunitas ataupun agama. Sebagai contoh, ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan mengikuti kiblat Islam meskipun Nabi Muhammad telah mengajarkan ajaran Islam mereka. Hal ini menyiratkan bahwa tidak ada alasan untuk mengikuti ajaran atau keyakinan orang lain hanya karena tautan dengan satu komunitas tertentu.
Ini juga menginformasikan bahwa pandangan atau keyakinan yang berbeda didalam satu komunitas tidak dapat didamaikan, dan karena itu harus dihargai. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang harus membedakan antara keyakinan mereka yang salah dan benar. Janganlah kita berpikir bahwa jika orang lain memiliki keyakinan yang berbeda maka kita harus menolaknya.
Ayat ini juga menyatakan bahwa kedudukan seorang Nabi ataupun Rasul tidak dapat mengikat pemikiran ataupun percaya orang lain. Oleh karena itu, kita harus menghargai hak setiap individu untuk memilih sendiri dan mencari kebenaran dengan caranya sendiri. Tidak ada yang boleh berusaha untuk mengimpos keinginan mereka pada orang lain.
Ayat ini juga menegaskan bahwa seseorang harus mempertahankan keyakinan dan pandangannya untuk menentukan mana yang benar dan yang salah. Janganlah kita mengharapkan sebagian orang melihat jalan kehidupan kita dan mengikuti kita hanya karena kita dari satu komunitas atau agama tertentu. Kita harus beradab dan saling menghormati dalam segala hal dan hakikat pekerjaan kita adalah mengembangkan pengetahuan dan menghargai hak individu untuk memastikan mendapatkan kenyamanan dalam berpikir.
Jadi, dalam 1000 kata, Surah Al-Baqarah ayat 145 memperlihatkan bahwa Nabi Muhammad, SAW, dan Umat Islam tidak dapat mengubah keyakinan dan aqidah orang lain. Hal ini menekankan bahwa setiap orang harus mempertahankan keyakinannya, mencari kebenaran di luar komunitas mereka sendiri, dan menghargai hak individu untuk dipandang dan ditanggapi dengan hormat.