"Surah Hud ayat 39" merupakan bagian dari al-Quran yang dikutip dalam ayat-ayat terakhir dari surah itu. Surah Hud bercerita mengenai kisah Nabi Hud AS yang menyerukan agar bangsanya untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan semua jalan-jalan yang salah. Di dalam ayat tersebut, Allah mengingatkan kita bahwa pada akhirnya kita semua akan mengerti siapa yang akan ditimpa oleh hukuman yang menyakitkan dan siapa yang akan ditimpa oleh hukuman yang abadi.
Dalam Islam, hukuman menyakitkan di dunia ini adalah bagian dari sistem yang telah ditetapkan oleh Allah. Mereka terdiri dari hukuma yang secara spesifik telah ditetapkan untuk melakukan beberapa tindakan yang tidak sah. Hukuman ini mencakup hukuman pidana untuk perbuatan keji, pengurangan hartanya, hukuman fisik bagi pelanggar hukum, atau bahkan hukuman etik. Bagi orang-orang yang mengancam keselamatan orang lain, menjalankan tindakan yang melanggar perintah Allah, mempertahankan kemaksiatan atau meninggalkan perintah Allah, hukuman ini diperlukan untuk menegakkan hukum.
Hukuman yang kekal pada akhirnya akan diterima oleh orang-orang yang terus melawan aturan Allah dan ingkar terhadap perintah-Nya. Mereka yang melakukan tindakan buruk, yaitu pelanggaran yang ditetapkan secara spesifik dalam Kitab Suci, akan mendapat hukuman terberat kekal dari Allah SWT. Kesalahan ini termasuk syirik, pelanggaran hak orang lain, tidak mentaati perintah Tuhan, atau tindakan yang mencemarkan nama baik kita. Tindakan jahat yang mereka lakukan akan menyebabkan mereka hukuman di akhirat, yaitu dalam bentuk siksa seperti sungai neraka dan kekal di neraka.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya, kita semua akan mengetahui siapa yang akan dikenakan hukuman yang menyakitkan dan siapa yang akan dikenakan hukuman yang kekal. Ini mengindikasikan bahwa ada dunia yang lain yang menanti setiap orang yang berbuat jahat, di mana mereka akan dikenakan hukuman yang lebih berat daripada hukuman jahat di dunia ini. Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus mematuhi perintah dan larangan Allah, agar kita tidak terkena hukuman yang lebih berat di akhirat. Dengan demikian, kita bisa mencapai keselamatan abadi.
