Ayat ini merupakan salah satu ayat dari surah Hud dalam Al-Quran. Di dalam ayat ini, Nabi Hud menegaskan bahwa ia tidak meminta harta kepada kaumnya sebagai imbalan untuk menyebarkan Pesannya. Sebaliknya, pahalanya hanya akan didapatkan dari Allah.
Selanjutnya, Nabi Hud menyatakan bahwa ia tidakkan mengusir orang yang telah beriman kepada Allah. Hal ini menunjukkan bahwa, orang beriman tidak perlu takut akan dikucilkan oleh orang lain. Mereka akan memperoleh pahala dari Allah sebagai imbalan kepada keyakinan mereka. Dengan demikian, orang beriman dapat berkeyakinan bahwa mereka meraih pahala dari Allah yang tidak pernah terbatas.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa Nabi Hud memandang kaumnya dengan pandangan bodoh. Menurutnya, kaumnya tidak menyadari bahwa mereka harus mendengarkan seruannya agar dapat meraih pahala yang luar biasa. Meskipun berat, Nabi Hud ingin kaumnya mencapai ketakwaan dan tesabar untuk menghadapi cobaan dan ujian dari Allah. Dengan harapan mereka dapat menyatukan diri dengan Allah dan dapat mendekatkan diri kepadaNya.
Kesimpulannya, ayat ini memberikan pengajaran penting bahwa kita harus percaya dan mencari pahala hanya pada Allah. Kita juga tidak boleh mengusir orang yang beriman, tetapi harus membantu mereka untuk meraih ketakwaan. Dari ayat ini, juga kita dapat mempelajari pentingnya berpikir bijak dalam menganalisa situasi. Jangan pernah lupa bahwa kita harus menghargai keyakinan dan kepercayaan seseorang terhadap Allah.
