Surah Yunus Ayat 23 - QuranWeb

terms: Surah Yunus disebutkan di dalam Al-Quran sebagai salah satu surah yang memuat kedatangan Nabi Musa. Surah itu terdiri dari 109 ayat dan menc...

Surah Yunus Ayat 23

Surah Yunus disebutkan di dalam Al-Quran sebagai salah satu surah yang memuat kedatangan Nabi Musa. Surah itu terdiri dari 109 ayat dan mencakup beberapa topik, termasuk kekuatan Allah, kekejaman orang-orang yang tidak beriman, kerasulan Nabi Musa dan keimanan yang diperintahkan. Salah satu ayat terpenting dalam surah ini adalah ayat 23, yang dibicarakan di sini.


Ayat 23 disebutkan sebagai berikut:


"Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka, malah mereka berbuat kezaliman di bumi tanpa (alasan) yang benar. Wahai manusia! Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri; itu hanya kenikmatan hidup duniawi, selanjutnya kepada Kamilah kembalimu, kelak akan Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."


Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang telah diselamatkan oleh Allah. Ayat menunjukkan bahwa Allah telah melakukan banyak untuk menyelamatkan orang-orang ini. Namun, setelah mereka diselamatkan, mereka justru melanjutkan kebiasaan buruk. Mereka tidak menggunakan Wahyu Allah untuk mencapai tujuan yang benar, tetapi menggunakannya untuk mencapai tujuan yang salah.


Ayat ini mengajarkan bahwa kita harus selalu ingat bahwa selalu ada satu tujuan yang benar dan satu yang salah. Allah menyebutkan bahaya dari berbuat salah dan melakukan kezaliman. Bahaya ini berupa menimpa dirimu sendiri, daripada Allah Castigate mon mode. Kemenangan dalam kehidupan sementara juga bisa menjadi sesuatu yang sia-sia dan tidak berfaedah apabila diperoleh dengan cara yang salah.


Ayat terakhir dalam ayat 23 memperingatkan kita tentang mengapa kita tidak boleh melakukan kezaliman. Allah menyebutkan bahwa kita akan dikembalikan kepada-Nya. Pada waktu itu, Allah akan menyampaikan kepada kita apa yang telah kita lakukan dan kita harus menerima akibatnya.


Ayat 23 dalam Surah Yunus memberikan kita pengertian yang penting tentang hakikat kehidupan. Kita harus ingat bahwa di masa depan, Allah akan menanyakan kita tentang setiap tindakan yang dilakukan. Tindakan yang baik akan dipuji dan diberi imbalan dan tindakan yang buruk akan ditahan sanksi. Oleh karena itu, setiap orang harus menjalankan kebiasaan yang baik dan menghindari - dan jika perlu - mengkoreksi diri dari tindakan yang salah. Ini adalah satu-satunya jalan menuju kebaikan dan kebahagiaan sejati.