Surah At-Taubah ayat 96 membicarakan tentang bagaimana orang-orang fasik akan berusaha meminta pertolongan kepada orang-orang yang beriman. Mereka berharap agar mereka dapat menjadi bagian dari komunitas mukmin yang saling bertanggung jawab di hadapan Allah SWT. Jadi mereka akan bersumpah dan melakukan hal-hal yang berharga untuk membuat seseorang bersedia untuk menerima mereka.
Akan tetapi menurut ayat ini, Allah SWT tidak akan menerima dan berkenan terhadap orang-orang fasik. Maka dengan kata lain, kebenaran tidak dapat dicapai dengan cara apapun. Apapun usaha yang dilakukan oleh orang-orang fasik, tidak akan dapat mencapai penerimaan Allah SWT.
Mengenai hal ini, adalah sangat penting bagi umat Muslim untuk selalu waspada terhadap orang-orang fasik. Salah satunya adalah dengan menjaga hati kita dari keinginan untuk menaruh simpati atau menyukai orang-orang fasik. Kemudian kita juga harus waspada terhadap tawaran yang diberikan oleh orang-orang fasik yang menawarkan segala macam kebaikan. Alih-alih menerimanya, lebih baik bagi kita untuk menerapkan ajaran-ajaran Allah SWT sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah.
Meskipun demikian, kita juga harus mengingat bahwa Allah SWT adalah Pencipta yang Pengampun. Sebab keampunan Allah SWT jauh lebih luas daripada kemarahan-Nya. Di balik ketegasan Allah SWT terhadap orang-orang fasik, Allah SWT selalu mengharapkan kembali semua umat manusia ke jalanNya. Karena itu, kita harus selalu berharap bahwa orang-orang fasik akan menyadari dosanya dan memutuskan untuk kembali ke jalan yang benar.
Bila mereka tetap ingin menerima bagian dari komunitas mukmin, kita harus berusaha untuk mengajak mereka menjadi orang-orang yang lebih baik. Jangan melecehkan mereka, tetapi cobalah untuk memberikan serta menjelaskan kembali ajaran-ajaran Islam kepada mereka. Dengan mengajak mereka ke jalan yang benar dan memberikan mereka kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar, kita akan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mendapatkan ridha dan redha Allah SWT.
Akhirnya, Surah At-Taubah ayat 96 memberikan kita pelajaran kritis bahwa Allah SWT tidak akan bersedia untuk mengampuni dan menyejahterakan orang-orang yang fasik. Oleh karena itu, kita harus mewaspadai, mengajarkan, dan juga memotivasi orang-orang fasik agar mereka mengerti bahwa mereka harus bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Dengan demikian, kita dapat memberikan kesempatan mereka untuk mencapai ridha dan redha Allah SWT di akhirat kelak.
