Surah At-Taubah Ayat 76 - QuranWeb

terms: Surah At-Taubah ayat 76 mengisyaratkan bahwa sifat kikir Allah memberikan kepada hamba-Nya, merupakan celaan dari Allah. Karunia Allah bukan...

Surah At-Taubah Ayat 76

Surah At-Taubah ayat 76 mengisyaratkan bahwa sifat kikir Allah memberikan kepada hamba-Nya, merupakan celaan dari Allah. Karunia Allah bukanlah karunia yang semu, tetapi karunia-Nya adalah sebuah jalan balasan bagi hamba-Nya yang berbuat baik dan bermanfaat. Namun, ketika orang-orang menerima karunia dari Allah, mereka sering menjadi kikir dan menolak untuk menerimanya atau menghargai mereka.


Ketika orang-orang menerima karunia Allah, seharusnya mereka menerimanya dengan rasa syukur dan ucapan terima kasih. Sebaliknya, di waktu lain, ketika mereka menerima karunia yang berguna, itu sering diterima dengan tangan kosong. Mereka mungkin tidak merasa berhutang budi pada Allah dan tentu saja menyebabkan mereka bertindak kikir dan menolak untuk menerimanya.


Ketika Allah memberikan karunia-Nya kepada orang-orang, Allah berharap sebagai orang-orang yang bertugas untuk mengamalkan karunia-Nya. Allah mengharapkan mereka untuk mengikuti hukum-Nya secara konsisten dan tidak melawan mereka atau melawan kebijakan-Nya. Sebaliknya, orang-orang kerap kali melawan kebenaran yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan jenis perilaku ini merupakan sifat menentang yang tidak disukai oleh Allah.


Selain itu, ketika Allah memberikan karunia-Nya, dia berharap bahwa orang-orang akan menggunakan manfaat dari karunia-Nya dengan bijak. Mereka diharapkan untuk menggunakannya untuk mencapai tujuan yang benar dan sederhana. Namun, kebanyakan orang juga menyalahi aturan Allah dan kerap kali menggunakan karunia-Nya dengan cara yang salah dan kikir.


Kata-kata Allah, “Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran),” mungkin diartikan sebagai celaan bagi mereka yang melakukan hal-hal berikut:


• Mereka menjadi kikir ketika Allah memberikan karunia-Nya.


• Mereka melawan kebenaran yang Allah sampaikan.


• Mereka menggunakan karunia Allah dengan tidak bijak.


Nyatanya, orang-orang kerap kali menjadi kikir dengan karunia-Nya. Mereka kehilangan tujuan memberi karunia itu dan melupakan alasan mengapa mereka menerima karunia-Nya. Ini juga berarti bahwa orang-orang yang sama juga tidak ingin mengikuti hukum Tuhan atau menghargai karunia-Nya dengan cara yang benar.