Surah At-Taubah, ayat 66 dalam Al-Qur'an diperuntukkan untuk menerangkan tentang hukum bagi orang-orang yang telah bertobat setelah berbuat dosa. Salah satu ayat yang menjelaskan tentang hal ini adalah ayat 66 dalam surah At-Taubah.
Ayat tersebut berkata, "Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa."
Para ulama menafsirkan ayat ini dengan Berdasarkan ayat ini, para ulama telah menjelaskan bahwa perbuatan taubat yang dimaksudkan adalah taubat yang sebenarnya, seperti mengakui kesalahan dan meminta ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh. Ulama juga menyatakan bahwa orang yang telah bertobat dengan benar akan menerima ampunan dari Allah. Namun, bagi mereka yang berpaling dari perbuatan taubat, mereka akan ditimpa hukuman sebagai balasan bagi dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
Di samping itu, orang-orang yang mengikuti taubat yang sebenarnya harus disertai dengan perbuatan nyata untuk menebus dosanya. Seseorang harus berusaha untuk bertaubat dengan cara berhenti berbuat maksiat dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Pada ayat yang sama, Allah berfirman: "Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu, niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa." Maksudnya adalah bahwa Allah mungkin akan mengampuni seseorang, tetapi Dia tetaplah akan mengazab orang-orang yang terus menerus melakukan dosa.
Kesimpulannya, surah At-Taubah ayat 66 dalam Al-Quran mengisyaratkan bahwa orang-orang yang mau bertobat haruslah berusaha untuk benar-benar berhenti dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan Allah. Dengan cara berbuat baik dan meminta ampun kepada Allah, mereka akan dapat menerima ampunan dari Allah. Namun bagi orang-orang yang terus menerus berbuat dosa, Allah akan mengazab mereka sebagai balasan atas perbuatan mereka.
