Surah Al-A’raf ayat 70 menyebutkan tentang bantahan dari penduduk di sebuah kota kepada Nabi Musa ketika dia bertanya mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang mereka. Penduduk kota itu menuntut agar Nabi Musa membuktikan ancaman yang telah disematkan kepada mereka.
Ayat ini menggambarkan bahwa selama zaman nabi, penguasa dan raja di banyak daerah menginginkan rakyat mereka untuk menyembah dan beribadah kepada mereka sendiri serta melanjutkan tradisi-tradisi falsafah nenek moyang mereka yang menyesatkan. Tidak mengherankan bahwa ketika Nabi Musa datang untuk mengajak mereka menyembah Tuhan Yang Maha Esa, mereka pun menentang hal tersebut.
Tetapi bagi Allah, tugas Nabi Musa adalah menyampaikan ayat - ayat -Nya dan menjelaskan kepada manusia betapa besarnya cintaNya kepada mereka. Allah menyatakan bahwa setiap manusia harus menyembah hanya kepada Dia dan bukti-bukti itu akan diberikan olehNya.
Allah telah mengirimkan berbagai rasul kepada berbagai kaum dan semua dari mereka menjelaskan tentang suci kebenaran agama Islam. Fasal 70 Surah Al-A’raf juga menjelaskan bahwa bagi orang-orang yang meremehkan pesan para rasul termasuk redaksi tentang penyembahan Allah, akan ada ancaman yang akan ditimpakan kepada mereka.
Dari ayat ini, kita mengerti bahwa mereka yang tidak mau mengikuti ajaran ajaran agama Islam akan menghadapi akibat dari keingkaran mereka. Jadi ini berarti manusia tidak bisa hanya percaya pada akalnya saja. Dan mereka harus meneliti ajaran yang telah diberikan oleh Allah.
Jadi, kesimpulannya, fasal 70 Surah Al-A’raf berbicara tentang pentingnya menyembah Allah dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kita. Allah telah memberikan ancaman kepada orang-orang yang menentangnya. Oleh karena itu, kita harus mengikuti perintah Allah dan meyakini keyakinan kita dengan kebenaran dan keteguhan. Dengan ini kita akan mendapatkan kasih dan berkat dari Allah.