Surah Al-A'raf Ayat 150 merupakan ayat yang diambil dari Al-Quran. Ayat ini bercerita kisah Musa dan keluarganya yang saat itu dikenal sebagai Bani Israil. Kisah ini berawal ketika Musa mendapat wahyu dari Tuhannya untuk meninggalkan Bani Israil selama beberapa waktu. Sebelum Musa pergi, ia memberikan lauh-lauh (Taurat) sebagai peringatan jangan menyembah berhala lain kepada Bani Israil. Namun, ketika Musa kembali setelah beberapa saat pergi, dengan sedih dan marahnya ia mendapati bahwa Bani Israil telah menyembah berhala lain dan melanggar janji yang telah mereka buat pada Tuhan. Menyaksikan hal tersebut, Musa pun melempar lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya Harun sambil menarik ke arahnya. Menyadari situasi tersebut, Harun pun berkata "Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”
Ayat ini menyampaikan beberapa pelajaran penting. Pertama, kita dituntut untuk memelihara janji kepada Tuhan. Bani Israil telah melanggar janji yang mereka buat pada Allah, Sehingga mengakibatkan kemarahan Allah dan diikuti dengan bencana yang mereka hadapi. Hal ini memberi kita kesadaran bahwa kita perlu menunaikan janji kita kepada Tuhan demi menghindari kerugian dan konsekuensi yang tidak menyenangkan.
Kedua, kita harus berhati-hati dalam menghadapi tanggal-tanggung jawab kita. Bani Israil telah berusaha menunda tanggung jawab mereka terhadap janji mereka. Hal ini berlaku juga bagi kita, kita harus berhati-hati dalam menghadapi tanggung jawab yang kita miliki agar tidak menunda-nunda tanggung jawab dan terus selalu menunaikan janji kita.
Ketiga, kita perlu berusaha untuk tidak berbuat jahat atau berbuat tindakan yang tidak diharapkan kepada sesamamu. Di ayat ini, Bani Isral telah berbuat jahat dan melakukan tindakan yang tidak diperkenankan Allah pada saudara Musa. Hal ini perlu menjadi sebuah catatan bahwa kita harus berusaha tidak berbuat jahat atau tidak menindas sesama.
Keempat, kita harus berusaha untuk mendidik dan menginspirasi orang lain. Musa membela saudaranya Harun dengan berkata untuk menolak tindakan yang salah yang dilakukan oleh kaumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berusaha untuk mendidik dan menginspirasi orang lain dalam semangat baik untuk melakukan hal-hal yang baik dan benar.
Ayat di atas memberikan beberapa pelajaran yang memiliki konsekuensi penting dalam bingkai kehidupan. Janji merupakan hal yang krusial bagi setiap tindakan manusia. Tidak memenuhi janji akan mengakibatkan dampak buruk. Selain itu, kita harus berhati-hati dalam menghadapi tanggung jawab kita. Kita juga harus berusaha untuk tidak berbuat jahat pada sesamamu dan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang benar.