Surah Al-A’raf ayat 11 adalah ayat dalam Al-Quran yang menceritakan kisah penciptaan Allah terhadap Adam dan para malaikat. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan Adam dari tanah dan setelah penciptaan itu, Allah berfirman kepada para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Namun, Iblis, yang biasa disebut sebagai setan, tidak ikut bersujud.
Ketika Adam diciptakan, Allah berkata kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya, yang artinya Allah memandang Adam sedemikian tinggi sehingga Dia ingin para malaikat yang rendah hati ini 2 bersujud di hadapan Adam. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi spiritualitas manusia memiliki status yang lebih besar daripada malaikat, meskipun malaikat adalah makhluk yang tinggi.
Ayat ini juga menyinggung Iblis sebagai satu-satunya makhluk yang tidak mau bersujud. Iblis bangga dengan kemampuannya dan menolak untuk bersujud kepada Adam. Hal ini menonton bahwa Iblis masuk ke dalam kategori orang-orang yang berbangga diri, yaitu orang-orang yang terlalu yakin pada diri sendiri dan tidak mau menerima kemuliaan Allah.
Kisah ini adalah amaran bagi umat manusia untuk tidak meningkatkan diri sendiri atau bangga dengan kemampuan mereka sendiri. Kita semua adalah ciptaan Allah dan harus sujud untuk menerima kemuliaan, hikmat, dan kasih sayangnya. Selain itu, ayat ini juga menyatakan bahwa kedudukan spiritual manusia adalah lebih tinggi daripada para malaikat. Ini merupakan suri teladan bagi kita untuk memperbaiki tingkat diri kita menjadi lebih tinggi secara spiritual, agar kita dapat mencapai dimensi spiritual yang lebih tinggi.
Dengan demikian, Surah Al-A’raf ayat 11 adalah surah yang sangat penting dalam Al-Quran yang mengajarkan kita tentang pentingnya meningkatkan diri secara spiritual dan tidak berbangga diri. Kisah ini juga memandang dimensi spiritual manusia di atas masyarakat malaikat. Jadi, kita perlu meneladani kisah penciptaan Allah terhadap Adam dan para malaikat ini untuk mendapatkan petunjuk kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya.