Surah Al-An'am ayat 163 merupakan sebuah ayat yang berisi sebuah perintah yang diberikan oleh Allah agar para pendukungnya berserah diri pada-Nya dan tidak memiliki sekutu apapun. Kata-kata ini ditujukan untuk mengingatkan orang-orang yang beriman untuk tetap konsisten atas ketakwaannya terhadap Allah dan memegang teguh tekad mereka untuk tidak bersekutu dengan siapapun di luar Allah.
Ayat ini diawali dengan kalimat "La Syarikaa Lahu", yang artinya adalah "Tidak ada sekutu bagi-Nya". Hal ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang harus dijadikan sebagai pemimpin dan sesuatu yang disembah oleh orang-orang beriman. Kata "Syarikaa" berasal dari kata Arab "Shirk", yang sehari-hari diartikan sebagai "Mengkombinasikan" atau "Bersekutu". Oleh karena itu, ayat ini mengingatkan kita untuk menghindari segala hal yang dapat menghalangi kita dari komitmen atas iman kita dan tidak menonjolkan sebuah sekutu selain Allah.
Ayat 163 ini juga menyebutkan "Wa Qaalal-Ladzi Amaraa Bihi Auulladii Wa Awwalul Muslimeena", yang berarti "Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim)." Ucapan ayat ini diartikan sebagai pengutipan dari perintah yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad tentang bagaimana berserah diri kepada-Nya dan tidak memiliki sekutu selain-Nya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya mengikuti firman Allah dan cara hidup orang-orang beriman.
Pada akhirnya, Ayat 163 dari Surah Al-An'am adalah sebuah peringatan agar kita tidak melakukan sekutu dengan Tuhan selain Allah. Ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya yang harus dijadikan sebagai sekutu, dan bahwa kita harus selalu mengikuti perintah-Nya dan melakukan apa yang ditentukan oleh-Nya. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa kita harus berserah diri kepada Allah dan tetap komitmen dengan iman kita.