Surah Al-An'am ayat 146 adalah ayat yang mengutip hukum yang Allah telah tetapkan untuk orang-orang Yahudi. Allah menyatakan bahwa semua hewan yang memiliki kuku diharamkan bagi mereka. Contohnya antara lain kambing, keledai, dan hewan lain yang memiliki kuku. Selain itu, Allah juga mengharamkan lemak sapi dan domba, kecuali yang melekat di punggungnya, yang berada dalam isi perutnya, atau yang bercampur dengan tulang.
Hukum ini dibuat untuk menghukum orang-orang Yahudi yang durhaka kepada Allah. Mereka dianggap berdosa karena mereka telah mentaati peraturan manusia, yang tidak sesuai dengan aturan Allah. Dengan membatasi jenis makanan yang mereka konsumsi, Allah berharap orang-orang Yahudi akan belajar untuk mentaati peraturan-Nya.
Hukum ini juga berlaku bagi umat Islam. Menurut Imam al-Tahawi, eksponensi fiqh (hukum Islam), jika seseorang mengkonsumsi makanan yang diharamkan, maka ia akan disiksa di dalam neraka. Oleh karena itu, umat Islam harus mematuhi hukum yang telah Allah tetapkan dan menahan diri dari mengkonsumsi makanan yang diharamkan.
Hukum Allah yang tertuang dalam Surah Al-An'am ayat 146 tidak hanya berkaitan dengan konsumsi makanan tertentu, tetapi juga dengan perilaku yang terkait dengan penghormatan terhadap Allah dan hukum-Nya. Mematuhi hukum Tuhan adalah tindakan yang patut ditiru oleh semua manusia untuk mencapai keadilan dan kemajuan bagi semua orang.
Ketika kita mentaati hukum Allah, kita sebenarnya sedang mengikuti jejak Nabi-Nya dan membentuk karakter yang sesuai dengan perintah-Nya. Hal ini akan membawa kita selangkah lebih dekat dengan Allah karena kita, sebagai umatnya, tidak lagi memandang asing terhadap hukum-Nya. Kita juga akan bertanggung jawab atas setiap tindakan dan pilihan yang kita ambil, sehingga kita dapat menjaga dan memelihara kemuliaan agama yang telah Allah berikan kepada kita.
