Ayat ke 145 dari surah Al-An'am menekankan tentang makanannya yang diperbolehkan dan yang dilarang. Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa Dia tidak menyuruh untuk melarang sesuatu yang mungkin manusia ingin makan. Kecuali untuk beberapa hewan tertentu seperti hewan bangkai, darah yang mengalir, daging babi dan hewan yang disembelih yang bukan atas nama Allah.
Allah telah berfirman bahwa makanan yang diharamkan tetap dalam batas ketentuan yang ada. Meskipun ia bisa menjadi kotor, Allah masih mengatakan bahwa tidak dilarang seseorang untuk memakannya. Ini bisa terjadi ketika seseorang jatuh dalam kesulitan dan apa yang tersedia adalah makanan yang diharamkan. Dalam situasi ini, seseorang masih bisa memakannya asalkan tidak melebihi batas yang ditentukan. Namun, seseorang juga harus memperhatikan bahwa ini bukanlah sesuatu yang menjadi kebiasaan atau suatu hal yang direkomendasikan.
Meskipun makanan tertentu diharamkan, Allah akan mengampuni seorang yang makan makanan tersebut dalam situasi tertentu. Ini karena Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika seseorang harus makan jenis makanan yang diharamkan karena ia berada dalam situasi yang benar-benar memerlukannya, Allah akan tetap memaafkannya.
Namun, secara umum Allah mengingatkan kita untuk menjauhi makanan yang diharamkan. Mereka disebut sebagai makanan "kotor" atau makanan yang berbahaya. Mereka ditandai dengan makanan yang menentang hukum syariat dan mengacaukan ajaran Islam. Oleh karena itu, yang terbaik untuk dilakukan adalah selalu menghindari makanan-makanan yang diharamkan. Dengan demikian, kita dapat menghormati perintah Allah dan mematuhi hukum syariat.
