Surah Al-An'am ayat 124 menceritakan tentang reaksi orang-orang yang membaca suatu ayat dari Tuhan. Ketika ayat itu dibagi, mereka mengatakan bahwa mereka tidak akan percaya kepada ayat yang diberikan Tuhan sebelum ayat itu diberikan kepada mereka seperti apa yang diberikan kepada para rasul-Nya.
Tubuh ayat ini memberikan idea bahwa orang-orang berdosa yang mengingkari pernyataan Tuhan akan dikenakan hukuman dan azab yang keras. Mereka akan dikenakan kehinaan di akhirat dan akan menanggung akibat dari kebohongan yang mereka lakukan.
Ini adalah perumpamaan klasik tentang perilaku manusia yang sering menyelisihi hidup. Manusia cenderung berpikir bahwa mereka sendiri yang menghadirkan ukuran kesuksesan dan kegagalan. Mereka cenderung mengabaikan standar etika dan moral yang telah ditetapkan Tuhan. Ketika mereka diuji oleh Tuhan, mereka bertahan bahwa mereka tidak akan percaya hingga mereka melihat ukuran yang sama diberikan kepada Rasul-Rasul Tuhan.
Ayat ini juga menekankan pentingnya berpegang teguh pada instruksi Tuhan dan bergabung dengan para pecinta dan penganut kebenaran untuk menjalankan kehidupan yang baik. Kita harus belajar untuk meyakini keutamaan dari kesucian dan ketulusan kepada Tuhan dan menggunakan moral yang hakiki untuk memahami perintah-Nya.
Menurut surah Al-An'am ayat 124, kita harus sadar bahwa banyak orang akan menganggap bahwa standar yang mereka tetapkan dalam hidup mereka adalah yang terbaik, dan mungkin akan mencoba untuk menentang penegasan moral Tuhan. Kita harus belajar untuk menafsirkan perintah-Nya dengan hati-hati, mengikuti patokan yang telah ditetapkan Tuhan, dan meyakini bahwa setiap orang yang mengingkari kebenaran dan kejujuran akan berakhir dengan hina di sisi Allah diakhirat.