Surah Al-An’am ayat 77 merupakan ayat dari Al-Quran yang menceritakan tentang kekeliruan seorang manusia ketika melihat bulan terbit dan terbenam. Di dalam surah ini Allah menyebutkan bahwa Allah telah memberikan petunjuk kepada manusia melalui bulan, tetapi manusia tetap menyalahartikan petunjuk tersebut.
Dalam ayat77 disebutkan bahwa ketika manusia melihat bulan terbit, ia mengatakan bahwa itu adalah Tuhannya. Tetapi ketika bulan itu terbenam, ia berpikir bahwa jika Allah tidak memberinya petunjuk tentang Tuhan, ia akan menjadi salah satu dari orang orang yang sesat.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia menyalahgunakan anugerah Allah. Dia menggunakan hadiah yang diberikan Allah, yaitu petunjuk yang ditunjukkan melalui cahaya bulan, untuk mengetahui Tuhan. Ia berpindah-pindah pandangannya sesuai dengan perubahan fenomena alam.
Ayat ini merupakan tanda bahwa manusia harus menghormati peraturan yang ditetapkan Allah. Dia harus berusaha untuk mengenal Allah lebih jauh melalui metode yang telah disediakan Allah. Kegagalan manusia untuk melakukannya dapat mengakibatkan penyesatan.
Ayat ini juga mewakili sikap semua orang yang merasa bingung tentang alasan mengapa mereka diciptakan. Harapan mereka adalah supaya gunaseorang dapat memberikan petunjuk agar mereka dapat mencapai tujuan hidup mereka.
Surah Al-An’am ayat 77 menekankan kepada manusia untuk tidak melupakan bahwa kita adalah hamba Allah dan memiliki tanggung jawab untuk mengetahui tentang Tuhan. Kita harus tetap berusaha untuk mengetahui dengan sebaik-baiknya tentang Tuhan melalui cara-cara yang ditunjukan Allah. Kegagalan ini dapat menyebabkan kekeliruan dan penyesatan.
Kesimpulannya, Surah Al-An’am ayat77 memperingatkan kita agar berhati-hati dan mengikuti petunjuk Allah dengan benar untuk menghindari kekeliruan dan penyesatan dalam beragama. Kita harus tetap berusaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang Tuhan supaya kita dapat mencapai tujuan hidup kita.
