Ayat 107 Surah al-An'am menyebutkan tentang kesesatan manusia yang melakukan perbuatan syirik. Dalam ayat ini Allah mengingatkan manusia bahwa jika Allah menginginkan, tidak ada seorangpun yang melakukan perbuatan syirik. Namun, Allah memberikan pilihan kepada hamba-Nya untuk mentaati perintah-Nya atau mengingkari perintah-Nya.
Syirik adalah tindakan melampaui batas dan mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak pantas. Berdasarkan hadis, Imam an-Nawawi di dalam kitab Al-Majmu menyatakan bahwa syirik termasuk dalam empat jenis yaitu : (1) Syirk Khabari, yaitu bersumpah dengan sesuatu yang tidak ada; (2) Syirk Rububiyyah, yaitu menyerahkan kepada selain Allah; (3) Syirk Uluhiyyah, yaitu mengasosiasikan seseorang dengan Allah dalam hak kekuasaannya; (4) Syirk al-Ibadah, yaitu mencintai, menyerahkan diri, atau beribadah kepada selain Allah.
Ketiga jenis syirik terakhir secara tegas dilarang dalam Islam, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran. Karena syirik adalah bentuk perbuatan yang paling buruk dan menyimpang dari prinsip-prinsip agama, Allah mengingatkan kita melalui ayat 107 Surah al-An'am bahwa jika Dia menghendaki, tidak akan ada seorangpun yang melakukan syirik. Oleh karena itu, setiap muslim harus mematuhi perintah Allah dan menjauhi dari perbuatan syirik.
Ayat ini juga menegaskan bahwa kita tidak boleh memerintah orang lain untuk tunduk dan taat kepada Allah. Involusi dari ayat ini menyatakan bahwa setiap orang punya pribadi masing-masing. Setiap orang punya hak untuk memilih untuk mentaati atau mengingkari perintah Allah, dan kita bukanlah penjaga atau pengawas dari setiap orang. Oleh karena itu kita hanya bisa memberikan petunjuk dan nasihat yang baik kepada orang lain tentang mentaati peraturan Allah, tapi tidak boleh melampaui batas.
Kesimpulannya, ayat 107 Surah al-An'am menegaskan bahwa syirik adalah salah satu perbuatan terburuk dan tidak dibenarkan dalam agama. Jika Allah menghendaki, tidak ada seorang pun yang melakukan kelakuan syirik. Kita tidak punya hak untuk memerintahkan orang lain untuk mentaati Allah karena setiap orang memiliki hak pribadi masing-masing. Kita hanya bisa memberikan nasihat yang mempertegas betapa pentingnya mentaati Allah. Kita harap ayat ini dapat dijadikan bahan renungan bagi umat manusia untuk menghindari dari dosa syirik.