Surah An-Nisa' merupakan salah satu dari sepuluh surah terakhir yang termasuk dalam Al-Quran. Ayat 150 dalam Surah An-Nisa' tersebut adalah sebagai berikut: "Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir)".
Ayat tersebut memberikan pengajaran kuat agar umat Islam tidak membeda-bedakan antara keimanan sejati kepada Allah dan Rasul-Nya. Orang-orang yang berusaha untuk melakukan hal tersebut dikatakan telah mengingkari sebagian dalam keimanan mereka. Ayat tersebut menyarankan agar umat Islam mengembangkan keimanan mereka dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap Allah dan Rasul-Nya, tanpa melakukan perbedaan.
Ayat tersebut juga mendesak umat Islam agar tidak menganggap bahwa siapapun dapat memadukan dua jenis keimanan yang berbeda, seperti beriman kepada sebagian, dan kemudian mengingkari sebagian yang lain. Untuk menghindari keadaan seperti ini, umat Islam harus berpegang teguh pada keyakinan yang tulus dan teguh dalam imannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ayat juga menekankan pentingnya tidak melakukan penyelewengan dan ingkar dalam ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Umat Islam harus berpegang teguh pada janji mereka kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menepati beragam perintah Allah yang tercantum dalam Al-Quran dan sunah Nabi-Nya.
Ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa adalah terlalu berbahaya dan sangat berdosa bagi seseorang untuk meninggalkan koneksi dengan Allah dan Rasul-Nya. Umat Islam harus menyadari bahwa Allah dan Rasul-Nya adalah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh untuk menuju kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Mereka juga harus bersikap teguh dalam melaksanakan ketakwaan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya untuk menciptakan kesejahteraan jiwa mereka.
Untuk menyimpulkan, Ayat 150 Surah An-Nisa memperingatkan kita agar tidak membeda-bedakan keimanan sejati kepada Allah dan Rasul-Nya. Ayat tersebut juga mendesak umat Islam untuk menyadari pentingnya menjaga koneksi mereka dengan Allah dan Rasul-Nya. Dengan melakukan halini, seseorang akan dapat menjalani hidup yang bertakwa sesuai Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad. Oleh karena itu, umat Islam harus berpegang teguh pada perintah Allah dan Rasul-Nya agar meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
