Surah An-Nisa' Ayat 144 - QuranWeb

terms: Surah An-Nisa' ayat 144 adalah salah satu bagian dari Alquran yang mengandung ajakan agar mereka yang beriman agar tidak menjadikan orang-or...

Surah An-Nisa' Ayat 144

Surah An-Nisa' ayat 144 adalah salah satu bagian dari Alquran yang mengandung ajakan agar mereka yang beriman agar tidak menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin. Hal ini disebabkan oleh semakin tingginya jumlah orang-orang kafir yang berusaha menduduki pos-pos penting dalam pemerintahan.


Dalam teks ayat ini, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang beriman tidak boleh menjadikan orang kafir sebagai pemimpin. Allah yang menegaskan ini agar orang-orang yang beriman punya seseorang untuk mengarahkan mereka menurut jalan yang benar sehingga mereka tidak akan tersesat. Pemimpin haruslah orang-orang yang dapat menyampaikan pesan Allah kepada rakyat dan dalam hal ini jelas Allah telah menyebutkan bahwa pemimpin itu haruslah orang-orang yang beriman, yang juga memiliki penguasaan akan Tuhan Pelindung mereka.


Janganlah kita menganut sikap konservatif dengan mengambil sikap optimis dalam menerapkan cara pandang yang berbeda saat kita berhadapan dengan orang-orang kafir. Kita harus tetap berhati-hati dalam memilih para pemimpin dan jangan sampai kita memilih orang kafir sebagai pemimpin, sebab pemilihan yang demikian tidak sesuai dengan petunjuk Tuhan dan hal itu dapat pula menjadi kasus dan komplikasi atas segala hal yang seharusnya dikerjakan oleh pemimpin itu.


Bukti utama dalam ayat ini ialah karena Allah menegaskan bahwa orang kafir tidak layak menjadi pemimpin. Allah berharap orang-orang yang beriman berpegang pada prinsip yang telah disiplinkan oleh Tuhan, dan bahwa orang-orang yang beriman tetap mengingat narasi Tuhan dan merelakannya, serta mengikutinya dengan benar-benar tunduk dan patuh kepada peraturan-peraturan yang telah Allah tetapkan. Orang kafir sendiri ialah orang yang dikategorikan tidak beriman, bahkan sering kali membuat kontroversi atas perintah Tuhan, meskipun Allah melarang untuk demikian.


Kecuali orang-orang mukmin, janganlah memilih untuk memimpin orang-orang yang kafir. Ini karena kafir selalu berusaha menolak apa pun yang menurutnya berlaku menurut sistem dari Tuhan, yang mana tidak layak untuk dijadikan sebagai pemimpin. Allah pun mengancam siapa saja yang memilih untuk menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin sebab tindakan ini dapat menjerumuskan rakyat ke dalam kesesatan dan tentunya hal ini tidak diinginkan oleh Allah.


Agar kita melaksanakan ajaran Tuhan dan juga mencegah diri kita dari perbuatan kesesatan, kita harus memastikan hukum-hukum yang keluar itu sesuai dengan tuntunan Allah. Dengan demikian, kita harus memilih orang-orang yang beriman sebagai pemimpin dan menolak usulan yang datang dari orang-orang kafir. Tidak memungkiri, mereka yang beriman akan memiliki pemikiran dan visi yang lebih luas dan dapat diterapkan untuk mencapai keamanan apabila dibandingkan dengan pemikiran dan daftar orang-orang kafir.


Berdasarkan ayat tersebut, Allah menginginkan kita untuk mengetahui konsekuensi dari setiap pemilihan yang kita buat. Simpulannya, adalah bahwa kita harus memilih orang-orang yang beriman sebagai pemimpin. Karena kita tak mau menanggung konsekuensi dari Allah karena memilih orang-orang kafir sebagai pemimpin, kita harus meyakini bahwa pemimpin haruslah orang-orang yang beriman. Hal ini dikarenakan orang-orang yang beriman lebih pintar dalam menyadari nilai-nilai Allah dan juga menentukan strategi dalam menjalankan tugas dan tugas yang diberikan padanya.