Surah Ali 'Imran Ayat 82 - QuranWeb

terms: Surat Ali 'Imran adalah surat ketiga dalam Al-Qur'an yang dikarang secara keseluruhan oleh Allah SWT lewat Malaikat Jibril kepada Nabi Muham...

Surah Ali 'Imran Ayat 82

Surat Ali 'Imran adalah surat ketiga dalam Al-Qur'an yang dikarang secara keseluruhan oleh Allah SWT lewat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Surat Ali 'Imran memiliki banyak ayat yang diturunkan untuk mengajarkan hikmah kepada umat manusia. Pada ayat 82 surat Ali 'Imran, disebutkan bahwa orang yang berpaling dari kebenaran adalah orang yang fasik.


Kata “fasik” dalam ayat 82 surat Ali 'Imran bermaksud orang yang maksiat atau melanggar aturan yang ditentukan Allah SWT. Mereka adalah orang-orang yang berpaling dari perintah Allah SWT, yang menolak untuk menaatinya. Oleh itu, mereka adalah orang yang fasik.


Meskipun Allah SWT mengingatkan kita tentang kewajiban bagi kita untuk mentaati perintah-Nya dalam Quran, namun banyak orang yang tidak mau menaati perintah-Nya. Contohnya, terdapat banyak orang yang berpaling dari perintah Allah SWT untuk berpuasa selama bulan Ramadan, membayar zakat, bersembahyang lima waktu seminggu, atau melaksanakan ibadah haji. Mereka berpaling dari jalan Allah SWT atas berbagai alasan, seperti rasa malas, mementingkan duniawi, atau mengikuti nafsu syahwat. Hal ini merupakan perkara yang tidak disukai oleh Allah SWT.


Selain itu, Allah SWT juga mengingatkan kita tentang musuh yang kerap berusaha untuk menyesatkan kita dari jalan keselamatan. Mereka akan mengajar kita berbagai hal yang bertentangan dengan Al-Quran, seperti melakukan perkara-perkara yang dilarang Allah SWT, memandang tak bermaruah, atau bersikap tidak sopan terhadap orang lain. Oleh itu, perlu bagi kita untuk membuat pilihan yang tepat dalam menentukan apa yang benar dan salah.


Tanpa disedari, banyak orang mengikut sahaja apa yang diajarkan oleh orang lain tanpa mempertimbangkan ajaran yang benar dalam Quran. Hal ini membawa kepada pembuangan undang-undang Allah SWT dan mengikut keinginan akal manusia. Ini bertentangan dengan kehendak Allah SWT.


Maka, jelaslah bahawa seorang hamba yang berpaling dari perintah Allah SWT adalah orang yang fasik. Dia memilih untuk hidup dengan cara duniawi yang mudah tetapi lebih sukar untuk ditebus. Tidak mengapa memilih 'cara yang paling mudah' sebagai sebuah gaya hidup, tetapi kita juga perlu ingat bahawa akhirat adalah sebagai penentu akhir. Oleh itu, kita wajib melakukan sebaik mungkin dan taat pada perintah Allah SWT untuk menjamin keselamatan pada akhirat nanti.


Kita semua harus menaati perintah Allah SWT, sebagai bentuk kesetiaan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita juga wajib berhati-hati terhadap musuh-musuh yang cuba memisahkan kita dari Allah SWT. Kita juga wajib mengingatkan diri kita bahawa orang yang berpaling dari jalan Allah SWT adalah orang yang fasik.