Surah Ali 'Imran Ayat 38 - QuranWeb

terms: Surat Ali "Imran merupakan surat ketiga dalam Al-Qur'an yang diturunkan ke atas Nabi Muhammad SAW. Ayat 38 surah ini membicarakan tentang pe...

Surah Ali 'Imran Ayat 38

Surat Ali "Imran merupakan surat ketiga dalam Al-Qur'an yang diturunkan ke atas Nabi Muhammad SAW. Ayat 38 surah ini membicarakan tentang peristiwa ketika Nabi Zakaria AS memohon kepada Allah SWT agar dikurniakan keturunan yang baik baginya.


Di dalam surah ini, Allah SWT bagi kita ilmu tentang kebijaksanaan bagaimana memanfaatkan doa, yaitu dengan memohon kepada Allah berkat dan kesejahteraan. Berdasarkan ayat ini, Nabi Zakaria menjadi contoh bagi kita untuk menggunakan doa sebagai cara untuk memenuhi permintaan kita kepada Allah.


Pertama, Ayat 38 Surah Ali 'Imran menggambarkan situasi spiritual Nabi Zakaria. Ia sedang bersimpuh berdoa kepada Tuhannya dengan sungguh-sungguh. Ucapan doanya juga cukup kuat, "Ya Tuhanku, berilah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu; sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa-doa". Kata-kata ini menggambarkan keyakinannya yang kuat tentang Tuhan, betapa Ia sentiasa mendengar doa-doa kita.


Kedua, Ayat 38 Surah Ali 'Imran menekankan pentingnya menunaikan ibadah kepada Allah dan berdoa kepada-Nya. Solat adalah tiang agama. Semakin kuat kita berdoa, semakin baik hasilnya. Tak ada satu pun yang mustahil bagi Allah, maka doa ini membuktikan apa yang dikatakan Nabi Muhammad SAW tentang pentingnya ibadah dan berdoa, yaitu: "Kecintaan Allah terletak pada ibadat dan doa".


Ketiga, Ayat 38 Surah Ali 'Imran dapat menjadi pengajaran moral yang baik bagaimana berdoa yang sederhana. Nabi Zakaria berdoa dengan sungguh-sungguh, mengungkapkan sikap rendah hatinya kepada Allah, dan permohonan yang benar-benar diterimanya. Sehingga, kita diingatkan untuk berdoa dengan tulus ikhlas, sehingga kita mendapat dengan cepat jawaban atas doa kita, niscaya petunjuk Allah akan senantiasa hadir.


Keempat, Ayat 38 Surah Ali 'Imran memerlukan sikap pasrah kepada Allah. Ia juga mengingatkan kita supaya jangan terlalu berharap pada hasilnya, tetapi lebih dianjurkan untuk berusaha dan menyerahkan kesudahannya kepada Allah. Nabi Zakaria menerapkan sikap ini ketika ia menyerahkan permintaan keturunannya kepada Allah. Ini merupakan petunjuk bahawa segala usaha yang kita lakukan sudah memenuhi syariah Allah, dan ia akan memberikan kejayaan yang berkesan dan mutlak pada hari Akhir.


Kelima, Ayat 38 Surah Ali 'Imran menekankan hubungan antara Nabi Zakaria dan Tuhannya. Allah mendengar doa Nabi Zakaria, dan baginda berjaya mendapatkan anak. Bagaimanapun juga, fakta ini hanyalah bagian kecil dari kisah wirid ini. Kisah ini sebenarnya banyak lagi tentang ketekunan, kesungguhan, dan pengorbanan Nabi Zakaria dalam menyerahkan segala urusan kepada Tuhan. Ini merupakan petanda penghormatan terhadap Ilahi, yang juga menggalakkan umat Islam untuk ikut berbuat sedemikian. Seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW, "Doalah sebagaimana kamu mahukan diterima."


Ini merujuk kepada pesan moral yang mendasari ayat-ayat di Surah Ali 'Imran ini, untuk mengingatkan kita tentang betapa pentingnya membina hubungan yang baik dengan Allah, serta belajar bagaimana memohon petunjuk dan berkat dengan tulus ikhlas kepada-Nya. Sekiranya kita berbuat demikian, maka segala kesulitan dan kegagalan yang kita alami akan dapat diberikan jawapan yang baik.