Surah Ali ‘Imran adalah surah ke-3 dari Al-Quran yang terdapat dalam 114 surah. Surah ini berisi tentang kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi Musa, kelahiran nabi Isa, juga tentang sebab-sebab musyrik-kafir untuk beriman di Sukuk. Di dalam surah ini, Allah Swt menegaskan tentang hukum bagi orang-orang yang beriman dan yang ingkar.
Ayat 10 dari Surah Ali ‘Imran menyatakan bahwa orang-orang kafir tidak akan mendapatkan manfaat sedikit pun dengan harta benda, anak-anak atau apapun dari dunia atas nama Allah. Mereka akhirnya akan menjadi bahan bakar api neraka.
Allah menegaskan bahwa siapapun yang berulang kali enggan menerima syariat-Nya akan mendapatkan balasan api neraka. Allah Swt telah menentukan hukuman bagi orang-orang yang berbuat durhaka kepada-Nya, yaitu api neraka. Tidak seorang pun di dunia ini yang dapat menolak atau menghindar dari hukuman Allah. Namun, sebaliknya, Allah Swt juga telah menjanjikan bahwa orang yang patuh kepada-Nya dan beribadah dengan sepenuh hati akan dikaruniai sorga di alam akhirat.
Maka dari itu, Allah Swt telah menjelaskan bahwa manusia harus memahami perbedaan antara kehidupan dunia dan akhirat. Orang-orang yang berusaha mengejar uang, harta dan kesenangan dunia tanpa mengikuti perintah Allah, tidak akan mendapatkan apa pun dalam akhirat. Akan tetapi, orang-orang yang menghargai kenikmatan dunia dengan mengikuti perintah Allah akan mendapatkan pahala yang lebih besar di akhirat.
Selain itu, Surah Ali ‘Imran juga memerintahkan kita untuk melakukan amal yang baik dan berbuat ihsan (shalat, puasa, zakat, dll) agar kita dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, termasuk juga tidak melakukan sikap kafir dan durhaka kepada Allah. Allah Swt telah menjelaskan bahwa manusia harus menghargai dan taat kepada-Nya agar dapat mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.
Kesimpulan ini menunjukkan bahwa harta benda, anak dan apapun tidak akan menyelamatkan siapa pun dari tubuh api neraka. Hanya kepatuhan kepada Allah yang akan membawa kita menuju surga, begitu juga dengan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus belajar menghargai kesenangan dunia dengan mengikuti perintah Allah dan beramal saleh.