Surah Al-Baqarah ayat 92 menceritakan tentang bagaimana ketika Nabi Musa (AS) datang kepada Bani Israil, ia membawa berbagai bukti bahwa ia adalah utusan Allah. Namun, Bani Israil tetap tidak mau menerima perintah-perintah Musa dan sangat berpaling pada ibadah berhala. Ayat ini turut menuding kaum Musa tentang perlakuannya yang zalim.
Ayat ini dimulai dengan Allah (SWT) memperingatkan bahwa Musa telah datang dengan bukti-bukti kebenaran. Meskipun Musa telah memberikan banyak bukti tentang kenabiannya, Bani Israil tetap menolak untuk meyakininya. Sungguh, kaum itu telah menolak rasul Allah sungguh-sungguh.
Ayat itu juga menyebutkan bahwa setelah pergi Nabi Musa, Bani Israil punya kebiasaan untuk beribadah kepada patung anak sapi (baal). Terutama ketika mereka diserang oleh musuh. Mereka percaya bahwa patung tersebut dapat melindungi mereka. Kebiasaan yang aneh ini mencerminkan penyimpangan mereka dalam beribadah.
Kemudian Allah (SWT) menegaskan bahwa kaum itu telah menjadi orang-orang yang zalim. Ayat ini menyebutkan bahwa beribadah kepada patung-patung itu adalah sebuah penyimpangan dan perilaku zalim yang tidak berakal sehat. Hanya Allah saja yang dapat melindungi mereka, tapi hingga saat ini mereka tidak meyakini hal tersebut.
Kesimpulan yang bisa diambil dari ayat ini adalah bahwa Bani Israil telah berbuat dosa dengan menolak kenabian Musa dan mengikuti hawa nafsu mereka ketika beribadah ke yang lain selain Allah. Karenanya, Allah (SWT) melontarkan teguran kepada mereka. Ini untuk mengingatkan mereka untuk selalu beribadat kepada Allah semata dan menjauhi dosa-dosa besar.
