Ayat 44 surah Al-Baqarah merupakan sebuah ketika Allah berfirman kepada orang-orang Yahudi atas perintah-perintah mereka yang tidak dipatuhi sebagaimana telah termaktub dalam Kitabnya. Allah bertanya kepada mereka mengapa mereka mencoba mengatur kehidupan dan mengeluarkan aturan-aturan bagi orang lain yang dialah yang membuatnya, tetapi mereka tidak mengikuti apa yang telah Tuhan nyatakan padanya.
Dalam ayat di atas, Allah berfirman kepada orang-orang Yahudi mengapa mereka menyuruh orang lain melakukan kebajikan, padahal mereka sendiri telah melupakan dirinya sendiri dan tidak mengikuti apa yang telah tertulis dalam Kitab Taurat. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak meminta orang lain melakukan sesuatu yang kita tidak lakukan sendiri.
Untuk mengerti ayat tersebut di atas kita harus memahami konteks kata-katanya dan makna yang tersembunyi di dalamnya. Kata "kebajikan" adalah sebuah kata yang menggambarkan tujuan yang lebih luas untuk hidup ini, seperti kebaikan yang tidak hanya berisi tentang tindakan baik yang kita lakukan (amal sholeh) tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran, keadilan, dan rasa saling menghormati yang lebih kompleks.
Kata Taurat adalah persilangan dari cara Yahudi relijius mereka dan moral yang tertulis di dalam Kitab mereka, membaca Kitab itu merangkum inti dari konsep kebajikan, yang membuktikan bahwa Allah memberikan konsep kebajikan yang tertulis untuk umat-Nya mengikutinya.
Antara baris-baris ayat juga menunjukkan bahwa Allah tidak menginginkan agama kita menjadi sebuah teori atau sekedar teori saja, tetapi lebih dari itu, agama kita harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah mengingatkan kami bahwa kita tidak dapat memerintahkan orang lain melakukan yang kita sendiri tidak lakukan. Jika kita benar-benar ingin mengajarkan kebajikan dan kejujuran, maka kita harus mencontohkan dan mengikutinya.
Selain itu, ayat ini juga berfungsi sebagai pengingat untuk kita bersikap adil dalam diri kita. Seringkali orang berprasangka buruk, berpikir kalau mereka itu bijak dan lebih baik dari orang lain, padahal mereka sendiri pun tidak mengikuti aturan-aturan yang tertulis. Orang-orang yang merasa lebih tinggi dari yang lain akan sering menghakimi, membedakan dan melakukan pengecualian tanpa pemikiran yang matang. Ayat ini adalah sebuah pengingat bagi kita untuk selalu melihat orang lain demikian seperti kita melihat diri kita sendiri.
Ayat 44 Al-Baqarah adalah peringatan yang luar biasa untuk semua umat Muslim. Selalu mengingatkan kita bahwa tujuan agama adalah untuk kita hidup dengan kasih sayang dan menuntut berbagai hormat. Kita harus menunjukkan contoh yang terbaik dalam kehidupan kita sendiri, dan tidak boleh melanggar perintah-Nya.
