Surah Al-Baqarah ayat 35 menceritakan tentang perintah Allah kepada Nabi Adam a.s. dan istrinya untuk tinggal di surga. Mereka diberi kesempatan untuk memilih sesuai keinginannya selama berada di surga, termasuk untuk makan berbagai makanan di sana. Akan tetapi, mereka juga diberikan larangan untuk tidak mendekati pohon yang disebutkan di dalam ayat ini.
Dalil yang ada di dalam ayat ini memberikan konotasi pentingnya kepatuhan kepada ketentuan Allah. Hal ini dapat diketahui dengan menganalisa makna di balik larangan tersebut. Di dalam ayat ini, Allah menjelaskan kepada Adam a.s. bahwa apabila ia mendekati pohon, maka ia akan masuk dalam golongan orang-orang yang zalim.
Dari ayat ini, kita dapat melihat bahwa Allah mengingatkan kepada Adam dan istrinya bahwa jika mereka melanggar larangan yang diberikan, maka mereka akan dikategorikan sebagai orang-orang yang zalim. Hal ini menunjukkan bahwa setiap larangan yang diberikan oleh Allah pasti ada tujuannya, dan harus dipatuhi oleh semua umat manusia. Dengan demikian, dengan menaati perintah Allah, kita akan terhindar dari kesalahan-kesalahan yang mungkin kita lakukan.
Selain itu, larangan Allah terkait dengan pohon dalam ayat ini juga memiliki konotasi spiritual. Di dalam agama, pohon menjadi lambang kehidupan, dan larangan Allah ini menandakan perlunya menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan yang diberikan Allah. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, kita dapat menjaga keutuhan moral dan spiritual kita di dunia ini.
Kesimpulannya, Surah Al-Baqarah ayat 35 memberikan pesan yang penting yang akan bermanfaat bagi setiap umat manusia. Pesan ini menggarisbawahi betapa pentingnya menjunjung tinggi perintah-perintah Allah, serta betapa pentingnya menjunjung nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dengan mematuhi ketentuan ini, kita akan mampu mendapatkan berkah Tuhan di dunia dan akhirat.
