Surah Al Baqarah ayat 192 adalah sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Ayat tersebut juga dapat diartikan sebagai pengingat dari Allah (dalam bahasa Inggris disebut sebagai "reminder") bahwa Dia tidak hanya mempunyai pengampunan dan rahmat melainkan juga berhenti mengerjakan kesalahan.
Ayat tersebut dimulai dengan kata (dalam bahasa Inggris disebut sebagai "assertion") "tetapi jika mereka berhenti" yang disertai dengan merujukan pada Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kata-kata ini bermakna bahwa setelah orang melakukan kesalahan, Allah akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk bertaubat dan mengakhiri kesalahan mereka.
Kata "berhenti" dalam ayat tersebut juga memiliki arti yang mendalam. Dalam istilah bahasa Arab, artinya adalah untuk mengakhiri sesuatu yang tidak diinginkan dengan mengikuti sesuatu yang lebih baik. Ini artinya bahwa walaupun seseorang telah melakukan kesalahan, ia masih memiliki kesempatan untuk mengakhirinya dan memilih untuk mengikuti jalan yang lebih benar.
Ayat selanjutnya dalam ayat 192 adalah "sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang". Kata-kata ini memperingatkan bahwa meskipun seseorang telah melakukan kesalahan, Allah masih akan menerima orang tersebut karena Dia adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Ayat ini menegaskan bahwa bahkan jika seseorang telah melanggar syariat Allah, Dia masih akan menerima taubat dan ampunan dariNya bila ia menyesali perbuatannya.
Dengan demikian, ayat Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 192 sangat jelas mengingatkan kita bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan siap menerima taubat apabila kita berhenti berbuat kesalahan. Kita mesti mengingat bahwa mereka yang bertobat dan mengakhiri kesalahan, Allah akan mengampuni mereka karena sebagai Tuhan yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Kepedulian Allah ini seharusnya membuat kita tetap mengedepankan nilai kehidupan yang baik dan menjauhi kesalahan.