Ayat 175 dari Surat Al-Baqarah menyiratkan pengajaran tentang bagaimana manusia berani untuk membeli kesesatan atas petunjuk (hikmah). Apa yang dimaksud dengan kesesatan adalah memberi keuntungan kepada dirinya sendiri dengan melakukan kesalahan dan mempertahankan perilaku yang melanggar hukum agama, sosial, dan moral. Dengan demikian, manusia bisa bangga dengan hasilnya, meskipun itu juga menimbulkan kemerosotan.
Selain itu, ayat ini pula mengingatkan kita bahwa di balik petunjuk yang diberikan pada kita, ada juga azab (hukuman) yang harus kita hadapi. Secara umum, hukuman bisa berupa ganjaran atau konsekuensi dari kesalahan yang dilakukan oleh manusia di dunia material. Ini tepat seperti yang disebut oleh Al-Quran di ayat berikutnya (Al-Baqarah 176): “Karena itu, sebabkanlah kehinaan mereka kelebihan-Mu, dan melanda mereka dengan siksaan-Mu yang menyakitkan.”
Meskipun ada azab yang ditakutkan, namun Al-Quran juga mengingatkan bahwa Allah Maha Pengampun. Dia tahu bahwa di balik dosa-dosa kita, masih ada seorang makhluk yang memiliki keinginan yang kuat untuk bertaubat dan berusaha mencapai keselamatan. Melalui kasih sayang dan pengampunan-Nya, semua manusia diberi kesempatan untuk mengenal-Nya secara lebih dalam, serta untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka.
Oleh karena itu, ayat 176 dari Surat Al-Baqarah berbicara tentang tekanan pada golongan yang berpaling dari petunjuk, menentangnya. Tekanan ini bisa bersumber dari berbagai sumber, seperti pikiran akan konsekuensi negatif dari kesalahan yang telah dilakukan, atau perasaan bersalah yang bermula dari pahala yang ditinggalkan. Yang paling kuat adalah nurani yang berkembang dari diri kita sendiri saat kita sadar dan menerima akan adanya dendam yang mengerikan dari api neraka. Tegasnya, alangkah sangat berani seorang muslim untuk berani menentang kekejaman api neraka di dunia akhirat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk kita memahami pentingnya menghindari kesesatan dan tidak membelinya. Hal ini bisa dengan cara mendengarkan nasehat para pemimpin agama, serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bertaubat dan sujud kepada Allah Maha Pengampun. Dengan menerapkan cara-cara di atas, maka kita akan menjadi termasuk golongan orang-orang yang beruntung, yaitu mereka yang memperoleh petunjuk dan ampunan dari Yang Maha Agung.
Dengan demikian, ayat 175 dari Surat Al-Baqarah memberikan pandangan yang berharga dan bermanfaat untuk kehidupan manusia di dunia ini. Ayat tersebut tidak hanya memperingatkan tentang keburukan membeli kesesatan, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya taat kepada petunjuk agama, serta mengingatkan tentang dendam yang mengerikan yang akan diterima oleh orang yang menolak untuk bertaubat kepada Allah Maha Pengampun. Dengan mengikuti hikmah ini, maka kita dapat mengambil manfaatnya dan menggapainya kehidupan yang bahagia dan berkah.