Surah Al Baqarah Ayat 143 - QuranWeb

terms: Surah Al-Baqarah ayat 143 merupakan ayat yang menunjukkan kehendak Allah SWT dalam membuat umat Islam sebagai umat pertengahan, agar mereka ...

Surah Al Baqarah Ayat 143

Surah Al-Baqarah ayat 143 merupakan ayat yang menunjukkan kehendak Allah SWT dalam membuat umat Islam sebagai umat pertengahan, agar mereka dapat menjadi saksi atas apa yang terjadi serta menjaga hak-hak manusia. Ayat ini juga menyebutkan perpindahan kiblat yang dilakukan oleh umat Islam dari Baitul Maqdis ke Kaabah di Makkah.


Mengapa umat Islam disebut sebagai Umat Pertengahan?


Muslim telah ditunjukkan oleh Allah SWT sebagai umat yang harus menjadi penengah dan pemersatu dunia. Mereka diwajibkan untuk menjadi saksi dan juga pelindung bagi hak-hak orang lain, melalui ajaran-ajaran yang telah ditentukan. Ini menunjukkan bahwa Muslim tidak boleh melihat pandangan, adat kebiasaan dan metode yang digunakan oleh orang lain sebagai suatu bentuk penghinaan, tetapi mencoba untuk menjadi mediator dan keadilan. Dengan cara ini, mereka menegakkan kesetaraan dan satu standar untuk semua orang, merayakan keagamaan dan tegaknya hukum di semua tempat.


Mengapa kiblat berpindah dari Baitul Maqdis ke Kaabah?


Karena tujuan utama Islam adalah untuk membawa kemajuan, rahmat dan hikmah di semua tempat, maka Allah telah memerintahkan para nabi untuk menyebarkan dakwah Islam ke seluruh dunia. Pada saat itu, kiblat yang ditentukan untuk umat Islam adalah Baitul Maqdis, yang terletak di Yerusalem, dan semua orang yang ingin menunaikan shalat tertuju ke sana. Namun, pada sekitar tahun 624 Masehi, kiblat umat Islam berubah dari Baitul Maqdis ke Kaabah di Makkah, yang kemudian menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia. Perubahan ini dilakukan semata-mata untuk kebaikan umat Muslim, dan agar dakwah Islam dapat lebih mudah disebarluaskan.


Perpindahan kiblat sangat penting dan simbolik bagi umat Islam. Dengannya, umat Islam dapat menjadi lebih fokus pada kerohanian mereka dan meningkatkan kecintaan terhadap satu sama lain di seluruh dunia, dan sekaligus mempersatukan semua orang. Ini telah membantu dalam menjaga toleransi dan rasa hormat, menciptakan rasa saling menghormati dan memudahkan umat Muslim untuk saling berbagi rahmat dan manfaat.


Markas besar agama Islam adalah di Kaabah di Makkah, dan karena itu, shalat dan ibadah yang diajarkan dalam Alquran, terutama yang berfokus pada Allah SWT - yang telah disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 143 - tentu harus diarahkan ke arah Kaabah. Dengan kata lain, kiblat berubah dari Baitul Maqdis ke Kaabah agar umat Muslim dapat mencium aroma kerohanian yang dimiliki Kaabah dan mendorong mereka untuk mencari ketenangan spiritual. Dengan demikian, umat Muslim berusaha untuk mendekati Allah SWT melalui ibadah-ibadah mereka dan mengingatkan pada penghuni dunia lainnya untuk senantiasa melakukan kebajikan dan menerimanya.


Secara keseluruhan, di dalam Surah Al-Baqarah ayat 143, Allah SWT mengingatkan kepada umat Islam bahwa mereka disebut sebagai umat pertengahan dan telah digerakkan untuk menjadi saksi atas semua tindakan manusia. Perpindahan kiblat yang berasal dari Baitul Maqdis ke Kaabah adalah untuk mengantarkan umat Islam kepada ide yang telah diajarkan dalam agama itu, yaitu menegakkan keadilan sosial, saling menghormati, dan menggalakkan kerohanian mereka agar dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah SWT.