Surat Al-Baqarah Ayat 131 adalah sebuah ayat dalam Al-Quran yang diturunkan 11 Tahun sebelum hijrah, yang berisi perintah berserah diri pada Allah - atas penyerahan diri Ibrahim, hamba Allah yang paling agung. Ayat ini bercerita tentang wahyu yang diterima Ibrahim ketika ia berdoa memohon petunjuk yang benar. Dalam ayat ini, Allah menegaskan kepada Ibrahim untuk selalu berserah diri pada-Nya dan stau teguh di atas jalan keteraturan-Nya.
Ayat ini menunjukkan pentingnya berserah diri yang ikhlas kepada Allah. Ini tidak hanya berlaku bagi Ibrahim saja, tetapi juga bagi kita semua, yang dipanggil untuk menjalankan kewajiban kita sebagai hamba-hamba Allah. Setiap orang yang taat kepada petunjuk Allah akan dibukakan pintu-pintu keselamatan, untuk menuju ke surga.
Konsep berserah diri pada Allah telah berakar dalam pemikiran Islam. Ini adalah prinsip yang sangat esensial di dalam agama kita, karena konsep ini merupakan kunci esensial untuk membangun hubungan yang kuat dengan Allah. Ketika seseorang memutuskan untuk benar-benar berserah diri kepada-Nya, ia dapat menikmati kedekatan yang berbeda dan kemuliaan khusus dalam hubungannya dengannya. Oleh karena itu, ayat ini mengingatkan kita bahwa cinta yang kuat pada Allah adalah suatu keharusan dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya adalah sesuatu yang penting.
Ayat ini juga mengajak kita untuk meneladani semangat Ibrahim yang teguh dalam berserah diri kepada Allah. Hal tersebut menunjukkan kepada orang-orang beriman Bahwa jika mereka benar-benar bertekad dan berserah diri kepada Allah, Ia akan memberikan petunjuk kebaikan dan mengantarkan mereka ke jalan cahaya. Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran, dimana Allah berfirman: “ Katakanlah (wahai Muhammad), “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. ”
Ayat ini juga menekankan pentingnya menikmati sepenuhnya pengorbanan Ibrahim yang luar biasa. Setelah ia berserah diri sepenuhnya kepada Allah, Ibrahim disiapkan untuk menjalani pengorbanan yang memaksa alam semesta. Dalam tindakannya yang mengagumkan ini, Ibrahim dipuji oleh Allah dan dipilih untuk dibuat sebagai contoh bagi seluruh umat manusia yang ingin memiliki hubungan yang kuat dengan Allah.
Surat Al-Baqarah Ayat 131 mengingatkan kita untuk selalu berserah diri kepada-Nya. Ayat ini juga merupakan pengingat bagi kita untuk meneladani semangat Ibrahim yang sangat teguh dalam beribadah kepada Allah. Dengan mengikuti contoh Ibrahim, seharusnya tidak ada rasa takut untuk mengikuti petunjuk Allah dan selalu berserah diri kepada-Nya. Dengan demikian, kita dapat membangun sebuah hubungan yang lebih kuat dengan Allah dan meraih kebahagiaan yang abadi di akhirat.