Ayat 123 dari Surah Al Baqarah adalah peringatan Allah SWT bagi kita semua untuk selalu bertakwa dan menjauhi perbuatan yang tidak diinginkan. Ayat ini menjelaskan tentang ketakutan yang mendalam dan benar-benar menjadi sesuatu yang harus diwaspadai ketika hari pembalasan datang. Personil tidak pernah dapat menggantikan satu sama lain, seperti misalnya, pengganti tidak akan dapat menebus dosanya. Oleh karena itu, setiap orang harus bertanggung jawab atas kesalahan dan tindakan mereka sendiri.
Karena tak seorangpun dapat menggantikan orang lain dan ketika bantuan sudah tidak tersedia, kita harus tetap berusaha untuk menjauh dari orang yang melakukan hal buruk dan tergoda oleh penyimpangan yang dapat mengakibatkan hari pembelaan maut itu datang. Kesta dipahami bahwa pengganti tidak akan dapat menebus dosanya, jadi masing-masing orang harus bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Kami diperintahkan untuk mengingatkan pengingat yang di tulis di dalam ayat ini, yang berbunyi “dan takutlah kamu pada hari,".
Ini adalah ungkapan bahwa kita harus memiliki rasa takut akan persiapan akan kedatangan hari pembelaan. Pada hari tersebut, tebusan tidak diterima lagi dan bantuan tidak akan berguna baginya juga, karena kita tidak akan ditolong. Ini meletakkan tuntutan untuk kita untuk melakukan dan menjaga segala aturan Tuhan dengan menghindari segala hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, kita akan dapat memberi contoh dan menjadi keterangan yang baik.
Kita disarankan untuk selalu bertakwa pada segala hukum Allah dan keputusan-Nya dan tegas berkata "tidak" dari segala yang mampu merusak diri—termasuk nafsu, godaan, dorongan puncak, dan kejahatan. Kita harus ingat bahwa penisitenti dan takut akan Allah adalah kunci ke arah keselamatan. Namun, kita juga harus melakukan yang lebih baik dan ingat bahwa mengikuti hukum-Nya dan menjaga diri dari dosa adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan untuk masa depan kita.
Pada akhirnya, ayat 123 dari Surah Al Baqarah memberikan pengertian bahwa ada hari di mana tak seorangpun pun dapat menggantikan orang lain dan tebusan pun tidak akan diterima. Oleh karena itu, kita semua harus bertakwa kepada Allah dan menyadari bahwa kita tidak bisa berbuat banyak ketika hari pembalasan itu datang. Kita harus berusaha menggunakan hikmah yang ada di balik pengingat ini dan senantiasa menjauhi segala hal yang dapat menimbulkan kerugian dan dusta, serta menjalani kehidupan yang percaya akan hari pembalasan itu. Dengan begitu, kita dapat mengecap kenikmatan benar-benar hidup dalam dirilah yang berkelanjutan.