Surah Al Baqarah ayat 122 mengingatkan umat Bani Israil tentang nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Kata-kata Al Qur'an ini merupakan salah satu bukti keajaiban kenabian Muhammad SAW yang berhasil menyatukan beberapa umat yang berbeda yang tinggal di seluruh dunia. Pada waktu itu, umat Yahudi merasa rendah diri karena mereka berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang paling beruntung di bumi.
Di ayat yang sama, Allah SWT berfirman, 'Wahai Bani Israil! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini (pada masa itu).' Ini menunjukkan bahwa Allah SWT telah memberikan nikmatnya untuk umat Bani Israil sehingga mereka berada di atas umat lain di alam ini. Oleh karena itu, nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Bani Israil adalah nikmat yang melebihi yang diberikan kepada umat lain.
Untuk menghormati janji-janji Allah SWT, Bani Israil harus ingat bahwa telah diberikan nikmat dan pemberian manusia yang melebihi umat lain. Sebagai penghargaan, mereka harus tunduk pada Allah SWT dan menjalankan hukum-hukumnya. Mereka juga harus menghargai dan memuliakan nikmat yang diberikan kepada mereka dan berterima kasih.
Selain itu, Bani Israil juga disarankan untuk tetap bersyukur kepada Allah SWT dan beribadah dengan hati yang tulus. Mereka juga harus tunduk pada Allah SWT dan mematuhi hukum-hukum yang telah diarahkan-Nya. Allah SWT telah memberikan mereka nikmat yang melampaui, dan mereka harus bersyukur kepada-Nya atas nikmat itu.
Selain itu, ayat ini mengingatkan Bani Israil bahwa mereka harus tetap berperilaku dan berfikir sebagai orang yang beruntung. Sebagai umat yang beruntung, mereka harus memiliki sikap terima kasih dan teguh dalam iman. Mereka juga harus mengingat bahwa mereka telah dipilih untuk menjadi umat yang beruntung dan bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan ajaran Allah SWT ke seluruh dunia.
Paradigma ini telah menginspirasi orang-orang Kristen, Yahudi, dan Muslim sejak zaman dahulu. Sebagaimana firman Tuhan, "Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku berikan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu dari semua umat yang lain di alam ini." Para pemikir agama dan para ahli teologi mengambil makna ayat Al Qur'an ini sebagai awal untuk berkelanjutan dalam persatuan dalam Qur'an dan Taurat. Ini menunjukkan pentingnya tabiat kasih sayang bersyukur, menghargai dan mengagungkan Allah SWT.
Kesimpulannya, Surah Al Baqarah ayat 122 memberikan nasehat kepada umat Bani Israil untuk berterima kasih atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepada mereka dan mengingatkan mereka bahwa mereka harus beribadah dan berfikir sebagai orang yang beruntung. Mereka juga diminta untuk menyampaikan pesan Allah SWT ke seluruh dunia. Doa-doa dan usaha konstruktif untuk menghargai dan mengagungkan Allah SWT adalah cara terbaik untuk menghormati nasehat-Nya, yang menjadi fondasi bagi hubungan antara Bani Israil, Yahudi, dan Muslim hingga saat ini.