Surah Al Baqarah Ayat 120 - QuranWeb

terms: Surah Al Baqarah ayat 120 dalam Al-Qur'an merujuk pada keengganan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari generasi terdahulu untuk menerim Ramal...

Surah Al Baqarah Ayat 120

Surah Al Baqarah ayat 120 dalam Al-Qur'an merujuk pada keengganan orang-orang Yahudi dan Nasrani dari generasi terdahulu untuk menerim Ramalan Muhammad sebagai Nabi Allah. Ayat ini dimaksudkan untuk mengingatkan manusia bahwa mereka harus mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Allah, bukan patuh pada manusia.


Riwayat yang berkaitan dengan ayat ini digali dari sebagian besar puisi, karena generasi terdahulu mengambil hikmah dari Al-Quran. Riwayat ini menunjukkan bahwa ketika Nabi Muhammad mulai mendapatkan banyak pengikut dari kalangan orang-orang Yahudi dan Nasrani, orang-orang tersebut meminta padanya untuk mengikuti agama mereka. Orang-orang Yahudi meminta Nabi Muhammad untuk mengambil sisi mereka dan berharap agar Nabi Muhammad memeluk agama mereka. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad menolak permintaan mereka.


Dalam ayat ini, Allah memberi catatan untuk menjaga jiwa dan ketenangan dari ancaman yang ditempatkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Dia memperingatkan Muhammad agar jangan cepat dalam mengambil langkah-langkah sederhana. Sebagai balasan, Dia memerintahkan Muhammad agar berpegang pada petunjuk-Nya. Allah juga memperingatkan bahwa jika Muhammad melakukan kesalahan lagi dan cenderung kepada keinginan tersebut, tidak akan ada penolong dan pelindung dari Allah.


Dalam Al-Quran, Allah menegaskan bahwa Dia adalah satu-satunya yang bisa mengirim petunjuk untuk umat manusia. Dia tidak akan berbagi petunjuk-Nya dengan orang lain. Dana mengajari umatnya bahwa jika mereka ingin selamat dan menerima petunjuk yang benar, mereka harus menjadikannya sebagai panduan utama dalam segala hal. Tidak ada alasan bagi mereka untuk mengikuti agama lain apa pun, apalagi merujuk pada keinginan manusia.


Dari ayat ini, kita bisa melihat bahwa Al-Quran selalu mengajarkan kita untuk bergantung kepada petunjuk Allah. Oleh karena itu, wajar rasanya jika kita selalu berusaha untuk memberikan pandangan yang objektif dalam memahami agama lain. Bukan dengan mengikuti pendapat orang lain apalagi mengikuti keinginan kita sendiri. Dengan melakukan hal tersebut, maka kita akan berada di jalur yang benar sampai ke tujuan yang diinginkan.


Kesimpulan dari ayat ini adalah bahwa selama kita tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Allah, berdiri sendiri, dan menemukan pelindung atau penolong dari Allah, maka kita akan menghadapi kesulitan. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa keimanan dan keyakinan kita kepada petunjuk yang diberikan oleh Allah harus dipahami dengan benar. Ini merupakan satu-satunya jalan untuk mendapatkan pelindung dan penolong dari-Nya.