Surah Al-Baqarah ayat 102 menyebut kisah ketika penduduk negeri Bani Israil ketika dikaruniai kerajaan Sulaiman. Setan-setan berhasil menyesatkan mereka, doktrin yang diusung oleh setan-setan sangat berbeda dengan agama yang dipelajari oleh Sulaiman. Setan-setan mengajarkan sihir kepada manusia dan amp; apa yang telah diturunkan kepada Harut dan Marut di negeri Babilonia. Keduanya tahu bahwa sihir tidak akan membawa manfaat bagi orang yang menggunakannya, sebaliknya mereka hanya akan merugi di akhirat. Pemahaman mereka tentang sihir menyebar kepada orang-orang Yahudi yang menjalankan praktek dan percaya pada hal-hal yang menyesatkan, termasuk juga mencari cara untuk memecahkan pernikahan.
Kisah ini mengingatkan kita agar selalu bersikap hati-hati saat mendengar informasi dan bersegeralah untuk memastikan informasi tersebut benar atau salah. Karena Manusia dapat mudah terperangkap dalam usaha mencari akar informasi yang tidak benar, hal ini akan mempengaruhi keyakinan dan berakhir pada kesalahan pemikiran. Oleh karena itu, setiap informasi, teori, dan klaim yang baru dapat dikategorikan sebagai benar atau salah hanya setelah melewati tahap konfirmasi.
Sebagai hamba Allah, kita harus selalu berusaha berfikiran terbuka dan berpikir secara logis saat menemui informasi yang rasional ataupun yang sebaliknya. Namun tetap yang terpenting ialah berpegang pada Al Quran dan sunnah Nabi. Ini juga merupakan cara termudah untuk membedakan antara apa yang benar dan salah, sebagaimana yang ditunjukkan oleh surah Al-Baqarah ayat 102 di atas. Selalu ingatlah bahwa Allah sedang melihat dan mendengar setiap langkah kita, suka ataupun tidak. Jadi marilah saling mendekatkan diri dengan yang benar dan jauhkan diri dari apa yang salah.
