Surah Al-Baqarah ayat 100 adalah sebuah ayat dalam Al-Quran yang mencakup tema yang sangat luas. Dalam ayat ini, Allah memberitahu kita bahwa di antara orang-orang yang mengikat janji selalu ada sekelompok orang yang melanggarnya. Pada saat yang sama, Allah menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka tidak beriman.
Untuk memahami ayat ini dengan lebih baik, marilah kita lihat beberapa contoh situasi di mana ini ayat dapat berlaku dan di mana sebagian besar orang yang melanggar janji bukanlah orang yang beriman.
Pertama-tama, ini ayat dapat diterapkan untuk hubungan manusia. Contohnya, seorang harus mengikat janji untuk menikah. Namun, meskipun ada kelompok orang yang harus mengikat janji untuk menikah, itu tidak berarti bahwa sebagian besar dari mereka harus setuju untuk melakukannya. Tidak mungkin bahwa jika sebagian besar dari mereka memiliki iman, mereka akan melanggarnya.
Kedua, ini ayat dapat diterapkan untuk aktivitas bisnis dagang. Misalnya, setelah melakukan sebuah perjanjian dagang, para pedagang mungkin tidak mengikuti janji mereka. Mereka mungkin akan mengurangi kualitas bahan baku atau produk akhir yang disepakati sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak lain, atau mereka mungkin membayar lebih sedikit dari yang disepakati. Semua ini dilakukan, meskipun sebagian besar dari mereka tidak beriman, karena mereka lupa bahwa tindakan mereka memiliki konsekuensi yang tidak baik.
Ketiga, ini ayat dapat diterapkan untuk hubungan persahabatan. Contohnya, teman-teman mungkin mengikat janji untuk tetap bertemu, tidak mengganggu satu sama lain, dan menghabiskan banyak waktu bersama. Namun, meskipun ada kelompok orang yang mengikat janji untuk bersahabat, itu tidak berarti bahwa sebagian besar orang yang melanggarnya adalah orang yang beriman. Karena jika sebagian besar orang yang terlibat beriman, mereka akan selalu menepati janji-janji mereka.
Demikianlah pengertian surah Al-Baqarah ayat 100 dan alasan mengapa setiap kali mereka mengikat janji, sekelompok mereka melanggarnya sedangkan sebagian besar mereka tidak beriman. Semua ini selalu terjadi akibat perilaku manusia yang menyimpang dari norma agama. Oleh karena itu, semua orang yang melanggar janji mereka harus bertanggung jawab atas tindakannya dan belajar untuk menepati janji-janji mereka.
