Surah Hud ayat 31 menceritakan tentang Nabi Hud. Dialah seorang nabi yang berdakwah kepada kaumnya agar mereka beriman dan meninggalkan perbuatan yang jahat. Dalam ayat 31 ini, Nabi Hud meluruskan sikapnya kepada orang-orang yang tak beriman. Dia memberikan pernyataan bahwa ia bukanlah tuhan. Ia juga tidak mengetahui hal-hal yang gaib, bukan malaikat, dan tidak bisa menjamin bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada mereka yang dipandang rendah. Nabi Hud menyatakan bahwa ia tidak berani mengatakan hal yang tidak benar seperti itu karena ini akan menyebabkan ia termasuk dalam orang-orang yang zalim.
Ayat ini menunjukkan bahwa Nabi Hud menghormati dan memahami hak-hak setiap orang. Ia memberikan potensi dan kesempatan yang sama bagi semua orang, bahkan yang dipandang rendah oleh penglihatan orang lain. Dia menunjukkan bahwa semua manusia sama di hadapan Allah. Dia menunjukkan kepada orang-orang yang belum beriman bahwa sebenarnya ada harapan bagi mereka. Jika mereka mengikuti syariat Allah dan berserah diri kepada-Nya, Allah akan memberikan kebaikan kepada mereka.
Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa kita harus memahami dan menghormati hak-hak orang lain. Harus adil dan tidak boleh meremehkan orang lain. Kita harus berlaku adil, bijak, dan menghargai serta menghormati hak-hak orang lain. Kita harus menunjukkan bahwa semua orang disamakan di hadapan Allah. Kita juga harus bersersih hati, dan berakhlak yang baik serta berupaya untuk menyebarkan cinta dan kasih sayang kepada semua orang.
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa jika kita sebagai makhluk Allah, kita diharuskan untuk bersyukur dan berbakti kepada Allah. Kita juga diharuskan untuk mematuhi syariat Allah dengan seluruh hati dan memiliki keyakinan yang kokoh bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat kebaikan. Inilah yang harus kita lakukan agar kita selalu di bawah naungan Allah dan mendapatkan rezeki dan karunia Allah.
