Surah Yunus ayat 12 menyinggung tentang hubungan antara manusia dan Allah. Ia menyatakan bahwa orang-orang akan memanggil Allah untuk meminta bantuan ketika mereka dalam kesulitan atau berada dalam keadaan bahaya, tetapi segera setelah bahaya ditiadakan, mereka akan kembali ke jalan yang sesat, seolah-olah mereka belum pernah meminta bantuan kepada Allah.
Ayat ini bertujuan untuk mengingatkan manusia bahwa Allah selalu ada ketika kita membutuhkan Dia dan kita harus selalu berterima kasih kepada-Nya. Allah tidak pernah menuntut apa pun untuk bantuan-Nya; Dia sendiri memberi kita bantuan tanpa syarat. Manusia sering lupa bahwa meskipun kita berdoa kepada-Nya, Dia juga memiliki rencana lain untuk kehidupan kita yang mungkin jauh lebih baik daripada yang kita inginkan. Oleh karena itu, ketika Manusia berdoa untuk memecahkan masalah mereka, mereka harus ingat bahwa ini bukanlah alat untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan secepat mungkin.
Ayat ini juga bertujuan untuk mengingatkan bahwa Allah Kerajaan-Nya bukan untuk dimanfaatkan oleh saudara-saudara manusia. Kita harus bersikap tulus saat berdoa, karena Tuhan tidak akan mengabulkan doa yang dipenuhi oleh kedengkian, hal-hal yang menghancurkan atau keegoisan.
Ayat ini juga memberi tahu kita bahwa doa adalah sebuah proses dengan Allah. Kita harus secara aktif bekerja sama dengan-Nya. Hal ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh berdoa ketika kita berada dalam keadaan bahaya atau dalam keadaan yang sulit. Justru akan menjadi lebih baik jika kita dapat memahami bahwa doa ini seharusnya lebih dari hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri. Kita harus punya keyakinan bahwa Tuhan akan memberi kita jawaban dan arahan yang tepat pada waktunya.
Andaikata kita bisa menerapkan pesan dan syariat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan selalu ingat bahwa Allah sentiasa bersama-sama kita. Mereka yang mengingkari doa mereka, bahkan setelah bahaya itu hilang, akan menemukan dirinya dalam kesulitan. Jika kita bisa melakukan ini, kita tidak hanya akan merasa beruntung ketika kita diberi naungan dan perlindungan-Nya, tetapi juga merasa beruntung karena kita tidak akan pernah melakukan pelanggaran terhadap aturan-Nya.