Surah At-Taubah Ayat 120 merupakan salah satu pasal dari Al-Quran. Ayat ini menceritakan tentang kedudukan kaum Madinah dan Badui Arab, yang tinggal di sekitar Madinah, tentang mengikuti Nabi Muhammad (SAW) dalam perang dan cinta kepada Nabi Muhammad (SAW). Ayat ini menegaskan bahwa penduduk Madinah dan penduduk Badui yang tinggal di sekitar Madinah tidak layak untuk pergi bertempur dengan Nabi Muhammad (SAW). Mereka tidak boleh mencintai diri mereka sendiri lebih dari diri Rasul.
Keadaan ini dapat diterima karena penduduk Madinah dan Badui Arab tidak mengalami rasa lapar, haus, dan kelelahan dalam menjalankan perintah Allah, tidak menginjak tanah yang dapat membangkitkan kemarahan orang-orang kafir. Hal ini juga berlaku jika sebelum meraih suatu kemuliaan dalam peperangan, kecuali semuanya itu akan dicatat sebagai amal kebajikan di sisi Allah.
Ayat ini juga memberikan gambaran tentang peran yang dimainkan para pemeluk agama Islam dalam mengembangkan ajaran agamanya. Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik, terlebih lagi jika mereka tidak memiliki kesempatan untuk ikut bertempur.
Namun, pada saat yang sama, ayat ini menegaskan bahwa mencintai Rasulullah (SAW) adalah sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Meskipun mereka tidak menyertai Beliau dalam ibadah dan mempunyai kesulitan dalam berbuat baik, mereka tetap diharuskan untuk tetap mencintai nabi dengan sepenuh hati.
Kesimpulannya, ayat ini menyatakan bahwa selayaknya para pengikut Nabi Muhammad SAW ikhlas dan menyatakan kasih sayangnya terhadap beliau. Meskipun tidak mengikuti Beliau dalam ibadah, para pemeluk agama Islam tetap wajib untuk mencintai dan menghormati Nabi Muhammad (SAW).
