Surah At-Taubah ayat 117 adalah sebuah ayat Alquran yang sebagian besar ditulis dalam bahasa Arab. Di dalam ayat ini, Allah memuji Nabi Muhammad dan orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar yang mengikuti Nabi Muhammad dalam masa-masa sulit, ketika hati segolongan dari mereka hampir berpaling. Daripada ayat ini, Allah juga mengisyaratkan bahwa Dia menerima tobat mereka. Dalam konteks ini, kata "tobat" dapat diartikan sebagai sebuah "kembali" kepada Allah.
Menurut ayat ini, Allah menegaskan pentingnya tobat dan kembali kepada Allah. Orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar, terutama yang menurut Nabi Muhammad, adalah golongan yang melewati masa-masa sulit dan membutuhkan tobat. Bahkan, meskipun mereka hampir berpaling, Allah tetap menerima tobat mereka.
Ayat 117 Surah At-Taubah juga membuatkan kita percaya bahwa Allah adalah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Maha Pengasih karena Dia menerima tobat manusia. Selain itu, Allah juga Maha Penyayang, karena Dia menerima tobat meskipun orang-orang Muhajirin dan orang-orang Ansar hampir berpaling. Ini juga menunjukkan bahwa Allah tidak pernah mengucilkan manusia yang telah berbuat salah.
Bagian dari ayat ini juga bertujuan untuk menjelaskan bahwa setiap orang punya kesempatan untuk berubah. Allah bersedia menerima tobat mereka meskipun beberapa di antaranya hampir berpaling dari agamanya. Ayat ini juga menyoroti pentingnya menjaga kesetiaan dan kepatuhan kita pada Allah dan mengingatkan kita untuk selalu bertobat.
Dengan begitu, ayat 117 dalam Surah At-Taubah memberi tahu kita bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia tidak pernah mengucilkan manusia yang telah berbuat salah. Setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah dan bertobat. Akhirnya, ayat ini juga mengingatkan kita bahwa jangan pernah berpaling dari agama Allah dan jangan pernah melupakan pentingnya tobat.