Surah At-Taubah ayat 53 menyatakan bahwa manusia harus menginfakkan harta mereka baik dengan sukarela, maupun dengan terpaksa, meskipun hasil dari infaq tersebut tidak akan diterima. Menurut ayat ini, manusia dikategorikan sebagai orang-orang yang fasik.
Ayat ini merupakan ayat pertama dari empat ayat terakhir yang diturunkan oleh Tuhan yang Maha Perkasa dan Tinggi. Oleh karena itu, ayat ini memiliki arti yang dalam dan nilai-nilai kehidupan yang diberikan kepada setiap kita sebagai umat manusia.
Ayat ini mengajarkan kita untuk berkorban dan rela untuk menginfakkan sebagian harta kita karena kita adalah anak-anak ciptaan Tuhan Yang Maha Tinggi. Ini adalah perintah Tuhan untuk tidak angkuh harta kita, namun untuk menafkahkannya demi membantu orang-orang yang kurang mampu.
Manusia diarahkan untuk membuka hati mereka, tidak hidup boros namun mau mentaati perintah Tuhan untuk sedikit mengurangi pembelanjaan. Ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan untuk membantu sesama manusia. AllahMahasuci Maha Kaya, namun manusia diberikan kesempatan untuk membantu orang lain.
Di samping itu, ayat ini juga menyampaikan pesan untuk manusia agar tidak menjadi orang yang fasik. Sifat fasik adalah orang yang tidak berpikir jernih, yang bersifat tidak jujur atau licik. Ini merupakan peringatan untuk kita semua. Dengan melunaskan zakat dengan jujur, kita akan mendapatkan pahala dari Allah.
Semoga kita dapat menyadari pentingnya menjalankan nilai-nilai dan perintah Tuhan, dan menerapkan hal-hal tersebut dalam kehidupan sehari-hari kita. Kita harus berusaha menjadi anak yang taat kepada Allah dan tidak menjadi orang yang fasik.
