Surah Al-A’raf Ayat 7 berbicara tentang komitmen Allah untuk memberikan penjelasan kepada anak-anak Adam (manusia). Kejadian ini dibicarakan dalam buku Taurat (Tanakh) yang disebut Kitab Kejadian: Ketika Nabi Adam dan Hawa mengembalikan diri kepada Tuhan setelah berdosa dan menjauh dari-Nya, Tuhan berjanji akan mengirim Malaikat untuk memberikan penjelasan (Kejadian 3:22). Di dalam surah Al-A’raf, Allah menegaskan janji-Nya tersebut.
Surah Al-A’raf menyatakan bahwa Allah akan tetap melakukan hal yang sama bagi manusia, ia akan menjelaskan kepada mereka semua hal yang tidak diketahui oleh mereka (ayat 7). Ini berarti bahwa Allah senantiasa mengingatkan umat manusia tentang janji-Nya dan bersedia untuk membantu mereka ketika mereka memerlukan : "dan pasti akan Kami beritakan kepada mereka dengan ilmu (Kami) dan Kami tidak jauh (dari mereka)". Hal ini juga mengingatkan kepada umat manusia bahwa Allah senantiasa hadir bagi mereka untuk memenuhi permintaan mereka.
Surah Al-A’raf ayat 7 adalah salah satu cara Allah menegaskan janinya kepada umat manusia bahwa Allah akan terus mengirim Malaikat kepada mereka untuk memberikan penjelasan. Allah ingin semua manusia tahu bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan mereka dan bahwa Dia selalu akan menjawab doa-doa mereka.
Ini memberikan rasa hormat yang luar biasa bagi manusia. Dari ayat ini kita dapat memahami bahwa Allah tidak hanya sekadar menciptakan manusia, tetapi dia juga bertanggung jawab atas manusia, dan sentiasa hadir untuk membimbing dan melindungi mereka. Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa Allah senantiasa dekat dengan umat manusia, bahkan ketika mereka melakukan dosa dan jauh dari-Nya, Dia masih senantiasa siap untuk membimbing dan memberikan pengajaran. Oleh karena itu, kita seharusnya senantiasa menghormati berkat kasih dan kemurahan Allah.
Dengan mengingat surah Al-A’raf ayat 7, kita dapat menemukan ketenangan dan keberanian dalam masalah kita. Kita harus penuh harapan dan optimis bahwa semua yang kita alami dapat diselesaikan oleh Allah melalui kehadiran Malaikat-Nya. Kita mesti meyakini kemampuan Allah dan kemampuan-Nya untuk melihat masalah yang berkaitan dengan kita.
Sebagai manusia, kita harus memenuhi kewajiban kita untuk selalu melakukan yang terbaik dalam hidup. Apakah itu mempunyai komitmen yang teguh untuk bersabar dalam menghadapi musibah atau hanya sekedar tetap setia kepada Allah, kita semua harus meyakini bahwa Allah sentiasa hadir di samping kita dan senantiasa menuntun kita dengan KemesraanNya. Jadi, hijau akan terus membuat keputusan yang tepat dan terus bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya.