Surah Al-A’raf ayat 53 memuat pengajaran bahwa sesungguhnya orang-orang yang mengingkari dan menolak kebenaran daripada Al-Qur'an, mereka akan merasakan kekecewaan sendiri ketika bukti kebenaran Al-Qur'an itu tiba. Pada saat itu, mereka akan berusaha untuk mencari penderitaan yang dapat membantu mereka untuk mengembalikan masa lalu mereka dan melakukan berbagai kesalahan yang mereka perbuat.
Ketika kebenaran itu tiba di hadapan mereka, mereka berkata, "Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?". Ini adalah ungkapan penyesalan mereka karena mereka menyadari bahwa penccarian mereka untuk mencari cara untuk kembali ke masa lalu dan menghapus perbuatan buruk mereka adalah sia-sia.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa orang-orang yang menolak keyakinan terhadap Al-Qur'an sebenarnya telah mendapatkan dampak buruk dari perbuatan mereka sendiri. Mereka menyadari bahwa mereka tidak akan pernah bisa mencabut atau menghapus kesalahan yang telah mereka lakukan di masa lalu. Akibatnya, mereka tidak dapat menggunakan tuntunan Al-Qur'an untuk mencari kebaikan, yang merupakan satu-satunya cara bagi mereka untuk menebus dosa-dosa yang telah mereka perbuat.
Kesimpulannya, pengajaran yang dapat diambil dari ayat ini adalah bahwa orang-orang yang menolak kebenaran daripada Al-Qur'an akan mengalami penyesalan ketika waktunya tiba. Mereka akan menyadari bahwa mereka tidak akan pernah bisa mengembalikan masa lalu mereka dan menghapus kesalahan yang telah mereka lakukan karena tidak adanya penerimaan terhadap penerangan Al-Qur'an. Oleh karena itu, ayat ini ingin memberikan pesan kepada setiap manusia untuk selalu menerima dan menghormati Al-Qur’an sebagai kebenaran.