Ayat 14 dalam Surat Al-A’raf merupakan jawaban dari perintah Allah SWT ketika Allah SWT bertanya kepada Iblis ketika Iblis menolak perintah Allah SWT untuk menyembah Adam AS. Pada ayat 14, Iblis menjawab permintaan Allah SWT dengan meminta waktu untuk mengatasi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT sampai hari mereka dibangkitkan.
Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa Iblis merasa yakin bahwa ia tidak bisa mengalahkan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT, namun dengan memberinya waktu, dia dapat menggoda mereka dan mengganggu pekerjaan mereka sehingga mereka berubah pikiran menjadi orang-orang tidak beriman. Inilah sebabnya Iblis meminta waktu untuk mengikuti jalan mereka, karena ia yakin bahwa dengan waktu dan usahanya, dia dapat menggoda dan mengganggu manusia yang beriman sampai mereka menjadi orang-orang yang kafir.
Pada hakikatnya, Iblis berfikir bahwa orang-orang yang beriman memiliki masa depan yang cerah di akhirat. Oleh karenanya, ia tahu bahwa dia perlu mengganggu dan menghalangi mereka selama waktu, karena itu adalah satu-satunya cara untuk menghalangi mereka dari menuju kehidupan yang berdasarkan iman. Dengan demikian, Iblis merasa bahwa ia boleh memohon kepada Allah SWT untuk mengambil usaha untuk mengganggu dan menggoda orang-orang yang beriman sampai hari mereka dibangkitkan.
Lebih dari itu, Iblis juga berharap bahwa di akhir hayat manusia, mereka akan lupa tentang imannya dan beralih kepada rahasia buruk dan kenikmatan dunia yang ia sediakan. Inilah sebabnya Iblis menawarkan manusia sarana-sarana tertentu untuk tertipu, serta mengingatkan mereka pada kesenangan dan kemewahan duniawi yang dapat menarik mereka untuk meninggalkan jalan mereka menuju kebahagiaan abadi di akhirat.
Pertimbangannya yang dipenuhi sombong, membuat Iblis yakin bahwa dia tidak bisa mengalahkan kekuatan iman dan keyakinan akan Allah SWT. Akan tetapi ia yakin bahwa ia dapat mengganggu dan menggoyahkan kekuatan iman orang-orang yang beriman melalui sifat rakus dan kenikmatannya. Oleh karena itu, ia meminta kepada Allah SWT untuk memberinya waktu sehingga ia bisa menjalankan urusannya untuk mengganggu dan menggoda mereka sebelum hari mereka dibangkitkan kembali.
Pemahaman akan makna menarik dari ayat 14 Surat Al-A'raf tersebut tak bisa lepas dari pemahaman akan begitu taatnya Iblis terhadap perintah Allah SWT meskipun ia tidak sepakat dengan perintah-Nya. Iblis memberi jawaban yang baik, walaupun ia tahu bahwa ia tidak akan mampu mengalahkan manusia dalam hal keimanan kepada Allah SWT. Dia tahu bahwa hanya dengan waktu dan usahanya, dia bisa melakukan hal yang lebih baik untuk menggoda dan mengganggu iman mereka.
Kesimpulannya, jawaban Iblis tersebut bukanlah jawaban yang surpris. Ia meminta waktu untuk mengganggu orang-orang yang beriman sebelum mereka dibangkitkan dan Allah SWT pun punya alasan untuk mengizinkan permintaan Iblis tersebut. Ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua mengenai pentingnya mempertahankan iman kita dan untuk tidak mudah tertipu oleh hasutan Iblis. Terakhir tetapi tidak kalah pentingnya, Allah SWT selalu memiliki cara tersendiri untuk memerintahkan Iblis untuk mengingatkan kita pada jalanNya meskipun Iblis tidak bisa langsung mengalahkan kekuatan iman.