Surah Al-A'raf Ayat 134 merupakan bagian dari kitab suci Alquran. Ayat ini menceritakan tentang kisah ketika Banu Israil ditimpa azab. Setelah menerima hukuman atas dosa mereka, mereka menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan dan meminta putra Fir'aun, Nabi Musa (AS) untuk berdoa kepada Allah agar Azab tersebut terhindar dari mereka.
Ketika Banu Israil menyesal atas kesalahan yang telah mereka lakukan, mereka mengakui kalau-kalau ada sesuatu yang bisa mengubah nasib mereka dan meminta putra Fir'aun yaitu Nabi Musa (AS) untuk berdoa kepada Allah agar Azab tersebut terhindar dari mereka. Dengan demikian, mereka berharap bahwa Allah akan mengampuni dosa mereka dengan menurunkan kemurahanNya untuk mereka. Di sisi lain, mereka juga berjanji bahwa jika Allah benar-benar mengampuni mereka, mereka pasti akan meyakini dakwah yang sedang Nabi Musa (AS) sampaikan, yaitu memeluk agama Allah.
Dengan permintaan yang telah mereka lakukan kepada Nabi Musa (AS) itu, mereka menunjukkan sikap bertobat dan penyesalan atas kesalahan yang telah mereka lakukan serta keyakinan besar mereka terhadap janji Allah. Mereka berharap, dengan ucapan bertobat dan kepercayaan akan janji-janji Allah, akan mendapat ampunan dan anugerah terbaik dari Allah.
Dengan demikian, ayat ini memberikan pelajaran penting bahwa kita seharusnya dapat bertobat dari dosa-dosa yang kita lakukan. Kita seharusnya meyakini bahwa Allah Maha Pengampun, Yang Maha Pengasih, dan siapa pun yang bertobat dan menyerahkan diri kepada-Nya, Allah akan mengampuninya.
Ayat ini juga menunjukkan bahwa sikap bertobat adalah salah satu cara terbaik untuk mengharapkan ampunan dan rahmat dari Allah. Bagaimanapun juga, dalam kondisi apa pun, tanggung jawab atas dosa-dosa kita adalah kita sendiri. Kita harus bertanggung jawab atas dosa-dosa yang telah kita lakukan dan tidak boleh mencari alasan atau pembenaran atas dosa-dosa itu.
Ayat ini juga mengajarkan bahwa sebaiknya kita berdoa atas permintaan tertentu kepada Allah, seperti halnya Banu Israil yang berdoa kepada Nabi Musa (AS) untuk meminta pertolongan. Inilah cara yang terbaik untuk mendorong kita untuk berbuat lebih banyak kebaikan dan menjaga diri dari perbuatan yang buruk.
Meskipun ini adalah potensi yang dapat disalahgunakan, kita harus ingat bahwa Allah adalah Yang Maha Pemaaf yang mampu mengampuni dosa-dosa kita.Allah mendorong kita untuk tetap mengingat-Nya dan berdoa untuk mencapai ketaatan.
Kesimpulannya, dari ayat Al-A'raf 134 ini kita mendapatkan beberapa pelajaran penting, di antaranya ialah; bertobat dan mengakui dosa-dosa kita, meyakini janji Allah, berdoa dengan khusyuk kepada Allah, menjaga diri dari tindakan yang membawa dosa dan memanfaatkan kesempatan untuk meminta ampunan dan rahmat Allah. Dengan mengikuti pelajaran-pelajaran ini, kita dapat mengharapkan anugerah dan rahmat dari Allah yang Maha Pengampun.