Surah Al-An'am ayat 96 adalah ayat yang mengandung pesan Allah tentang ketetapan-Nya. Pesan ini menjelaskan bahwa Allah telah menentukan jadwal yang sistematik untuk alam semesta. Allah menyebut ini sebagai “ketetapan-Nya”.
Ayat tersebut menyatakan bahwa Allah telah menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat. Artinya, Allah telah menentukan kapan pagi dan malam harus berlangsung. Dengan kata lain, waktu hitung mulai di setiap tempat berbeda tergantung pada saat hari setiap wilayah Kamis berakhir (malam hari).
Selain itu, Allah juga menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan. Matahari dan bulan digunakan untuk menentukan bulan-bulan dalam tahun dan waktunya. Jadi, matahari dan bulan juga dianggap sebagai alat untuk menghitung waktu.
Ayat ini merupakan peringatan bagi kita untuk menghargai pilihan-pilihan Allah. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita mematuhi cara-cara yang telah ditentukan oleh Allah, yang diterapkan oleh sejarah dan tradisi nenek moyang kita. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas sosial.
Ayat ini juga merupakan salah satu bukti bagi penganut agama seperti Islam bahwa hari-hari yang ditetapkan untuk ibadah adalah waktu yang telah ditentukan Allah. Ini membuat ibadah menjadi lebih nyata, karena hari-hari khusus yang telah ditentukan Allah adalah salah satu cara yang diajarkan oleh agama.
Sebagai penutup, ayat 96 surah Al-An’am mengingatkan kita bahwa kita harus selalu menyadari dan menghormati ketetapan-ketetapan Allah. Kita seharusnya mematuhi ajaran-Nya dan cara-cara yang Dia telah tentukan, yaitu menjadikan malam untuk istirahat, dan matahari dan bulan untuk perhitungan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas dalam kehidupan kita, sekaligus untuk mendekatkan diri kita dengan Allah.
